TANYA:
Dokter Judi yang baik, saya (27), ibu seorang putri (11 bulan). Sebelum hamil dan melahirkan saya sempat mengalami infeksi di serviks. Kata dokter, infeksi serviks sebabkan sulit hamil (setelah menikah hampir 2 tahun baru mengandung). Dari hasil lab, katanya, infeksi serviks sebabkan sulit hamil yang dialami saya kelas 2. Saya kurang jelas maksudnya, Dok. Tapi alhamdulillah setelah 8 bulan pengobatan, infeksi hilang dan saya hamil. Sekarang saya tidak ber-KB karena berencana menambah anak. Bagaimana menjaga agar infeksi tidak muncul lagi dan apakah kejadian infeksi bisa terulang? Mohon jawaban dari Dokter. Terima kasih.
Adisti – Semarang
TANYA:Infeksi serviks sebabkan sulit hamil. Begini, infeksi di serviks disebut sebagai servisitis, dapat kronik (menahun) atau baru (akut) dan disebabkan oleh kuman-kuman. Kuman penyebab dapat berupa virus (misalnya, HPV yang dapat menyebabkan kanker serviks), jamur (seperti, candida albicans), parasite (contoh, trikhomonas vaginalis), atau yang tersering oleh bakteri (seperti, E. Coli). Cara mendeteksinya melalui pemeriksaan Pap’s smear, sediaan basah (langsung dilihat di bawah mikroskop), atau biakan kuman (kultur dan uji kepekaan). Saya kurang paham apa yang dimaksud kelas dua dan bagaimana cara mendiagnosisnya.
Pencegahan yang harus dilakukan adalah menjaga air yang dipergunakan untuk mandi dan membersihkan daerah kelamin, mencuci bersih daerah kelamin sebelum dan setelah berhubungan intim, dan segera ke dokter bila ada keluhan keputihan yang berbau, berwarna putih kental seperti susu pecah, gatal, mengandung darah, atau jumlahnya berlebihan.
Di kota-kota besar di Indonesia, kualitas air masih jauh dari bersih (tidak bisa langsung diminum) karena mungkin sekali mengandung kuman-kuman berbahaya. Jadi harus sangat hati-hati kalau mesti ke kamar kecil di tempat-tempat umum. Selain itu, lakukan pemeriksaan Pap’s smear secara berkala, minimal setahun sekali. Sebaiknya Ibu juga melakukan vaksinasi terhadap kanker serviks, cukup tiga kali suntik dan berlaku seumur hidup.