TANYA:
Dokter Judi, istri saya (27) sedang hamil 20 minggu. Alhamdulillah, kondisinya baik dan sehat, hanya saja pada kontrol kemarin dokter kandungan mengatakan berat janin kurang. Berat janin sekarang sekitar 3 ons, seharusnya berat janin sudah 4 ons kurang sedikit. Katanya, masih bisa dikejar. Benarkah demikian, Dok? Bagaimana caranya mengejar berat janin kurang? Satu lagi pertanyaan saya, apakah kondisi ibu memengaruhi berat janin yang kurang karena batuk dan flu? Kemudian kalau ibu minum obat batuk, apakah berbahaya bagi janin, termasuk berat badan janin? Terima kasih atas jawaban Dokter.Indi – Tegal
JAWAB:
Pada kehamilan 20 minggu, untuk janin Indonesia, perkiraan beratnya sekitar 400 g, kalau 22 minggu sekitar 500 g. Pemeriksaan USG dalam menaksir berat janin Indonesia hampir selalu salah karena tabel ukuran-ukuran janin yang dipakai bukanlah janin Indonesia, tetapi dari luar negeri sehingga sering salah taksir berat. Kondisi ini memerlukan koreksi sekitar 10% pada janin yang letaknya normal, 15% bila sungsang, dan kesalahan sekitar 25% bila letak bayi melintang.
Keadaan kesehatan fisik, mental, serta perilaku ibu dan ayah janin sangat memengaruhi perkembangan janin. Bila seorang ibu hamil sering marah-marah, janinnya akan tumbuh menjadi orang yang juga senang marah-marah. Bila ibu hamil stres, janinnya akan berkembang menjadi anak yang juga mudah stres dan hiperaktif. Bila ibu hamil acuh tak acuh atau tidak berkomunikasi secara baik dengan janinnya, maka anaknya mungkin akan menderita gangguan dalam berkomunikasi.
Oleh karena itu, ibu hamil harus mempersiapkan diri dengan baik sebelum hamil, selama hamil, dan setelah melahirkan; jasmani, rohani dan sosial. Makanan harus halal dan sehat.
Batuk pilek karena virus influenza akan memengaruhi kesehatan janin, terutama bila terjadi pada trimester pertama dan disertai demam. Secara teoritis virus influenza yang menyerang pada kehamilan trimester pertama dapat menyebabkan cacat bawaan atau kematian janin. Obat batuk harus yang kandungannya relatif aman bagi janin, misalnya tidak mengandung antihistamin (obat alergi tertentu). Sebaiknya minta dibuatkan resep oleh dokter, jangan beli obat sembarangan.