Saat Flu, Jantung Anak Berdebar Kencang

By Ipoel , Selasa, 16 Juni 2015 | 10:00 WIB
Saat Flu, Jantung Anak Berdebar Kencang (Ipoel )

TANYA:

Sore nakita dan Dokter, terima kasih sudah menyediakan sarana untuk Ibu-ibu untuk curhat masalah si kecil. Aku mau tanya, anakku berumur 9 tahun. 4 hari yang lalu dia terkena flu, suhu badannya 36˚-37˚C. Saat baru setengah hari terkena flu, aku langsung bawa ke dokter. Tetapi sudah tiga hari belum sembuh juga, dan kenapa jantung anak berdebar sangat kencang sekali. Karena takut, akhirnya saya bawa ke dokter lagi. Ternyata dokter bilang kalau flu dan panas memang jantung anak akan berdebar kencang. Padahal selama 9 tahun kalau dia sakit flu belum pernah mengalami hal seperti itu Dok. Untungnya setelah diberi antibiotik, setelah 3 jam jantungnya sudah tidak berdebar kencang lagi. Yang ingin saya tanyakan Dok, apakah itu bisa terjadi lagi saat ia sakit yang sama? Terima kasih sebelumnya. Ditunggu jawabannya ya, Dok.

Rina - Kudus

JAWAB:

Suhu tubuh 36˚-37˚C sebenarnya belum termasuk demam. Sedangkan sakit flu (dalam artian common cold, atau selesma) memang biasanya sembuh sendiri dalam 3-5 hari. Dalam kondisi demam dan sakit, kadang memang jantung terkesan berdebar lebih keras atau cepat, seiring peningkatan metabolisme. Pemberian antibiotik sebenarnya hanya diperlukan bila infeksi yang terjadi disebabkan oleh bakteri.

Di sisi lain, penyakit selesma / flu sebenarnya sebagian besar disebabkan oleh infeksi virus yang akan membaik dengan sendirinya, yaitu ketika tubuh berhasil mengatasinya dengan daya tahannya. Saya rasa tidak ada kaitan antara pemberian antibiotik dengan jantungnya yang tidak berdebar. Sebab antibiotik tidak ada efeknya sama sekali terhadap detak jantung. Selain itu, kalaupun memang infeksi disebabkan oleh bakteri, pemberian antibiotik juga tidak akan memberikan kesembuhan dalam hitungan jam, namun biasanya setelah 3- 4 hari pemberian.

Mengenai apakah bisa terjadi lagi, ya tentu kalau terkena flu bisa saja terjadi kapan saja bila tertular kumannya dan tubuh tidak dapat menangkisnya.

dr.Martinus M. Leman, DTMH, Sp.A

dokter spesialis anak

Siloam TB Simatupang, Jaksel