Dokter Tities kemudian mengungkapkan satu studi di Amerika dia menyatakan bahwa defisiensi vitamin D memiliki risiko 54 persen lebih tinggi terkena Covid-19 dibanding mereka dengan kadar vitamin D cukup dalam darah.
"Sehingga dikatakan bahwa pemberian suplementasi vitamin D3 sesaat sebelum atau saat terkena Covid-19 memiliki korelasi yang kuat dengan berkurangnya keparahan Covid-19 dan peningkatan survival rate berdasarkan jumlah mortalitas dan OSCI Score," jelas dokter Tities.
Lebih lanjut, dokter Tities mengungkapkan mereka dengan defisiensi zinc terjadi penurunan produksi antibodi sehingga fungsi daripada sistem imunnya itu turun.
Baca Juga: Selain Sinovac, Kemenkes Jelaskan Rencana Pemberian Jenis Vaksin Covid-19 Lain Untuk Anak-anak
Zinc juga memiliki aktivitas antivirus karena dia mampu menstabilitasi membran sel untuk menghambat masuknya virus dan menghambat replikasi virus tersebut di dalam sel.
"Ini didukung penelitian pada 2021 menunjukkan defisiensi zinc itu lebih tinggi pada populasi Asia dibandingkan populasi Eropa dan defisiensi zinc ini berkorelasi positif antara defisiensi zinc dengan peningkatan kasus Covid-19 baik di Asia atau Eropa," jelas dokter Tities.
Moms dan Dads bisa mendapatkan sumber zinc dari daging, ikan, kacang-kacangan, hingga biji-bijian.