Tabloid-Nakita.com – Ketidaksuburan atau infertilitas pada pria juga perlu menjadi hal yang diperhatikan ketika menginginkan anak. Tidak hanya wanita, infertilitas pada pria juga harus diperhatikan. Berikut cara untuk meningkatkan kesuburan pria agar membantu Mama cepat hamil.Baca juga: Pisang bantu kesuburan pria
Makanan menjadi cara yang mudah untuk meningkatkan kesuburan. Cobalah untuk mengonsumsi buah, sayuran dan kacang-kacangan. Ikan dengan omega-3 juga direkomendasikan untuk menjaga kesuburan. Selain itu, pola makan yang sehat juga akan mengatasi kerusakan pembuluh darah yang sangat berpengaruh pada produksi sperma.
Pola hidup yang sehat sangat dibutuhkan untuk kesuburan pria. Papa perlu menjauhi rokok dan alkohol jika sedang dalam program kehamilan. Mengurangi rokok dan alkohol tidak hanya meningkatkan kualitas tetapi juga jumlah sperma. Papa juga perlu mengurangi panas seperti berendam atau mandi air panas. Panas yang ditimbulkan ternyata dapat membunuh sperma lo.Baca juga: Periode subur pria ada batas waktunya
Hipertensi menjadi salah satu faktor infertilitas pada pria. Untuk itu, Papa juga perlu mengecek kesehatan. Hanya 25% orang yang terdiagnosis hipertensi sementara 75% tidak mengetahui kondisi tersebut. Padahal di Indonesia 1 dari 3 oang pasti terkena hipertensi. Di sisi lain, Papa juga harus memilih obat hipertensi yang aman sebab beberapa obat hipertensi juga menyebabkan infertilitas.
Tidak hanya soal hipertensi, aneka penyakit lain dapat juga menyebabkan infertilitas seperti diabetes dan jantung. Jangan mengira aneka penyakit tersebut hanya untuk orang yang sudah lanjut usia saja. Di usia dewasa muda, Papa juga mungkin mendapatkan aneka penyakit ini lo. Jadi tidak ada salahnya tetap waspada.Baca juga: Pria gemuk sulit punya anak
Rasa bahagia juga sangat diperlukan untuk meningkatkan kesuburan pria. Untuk itu, Mama juga harus membantu Papa mengatasi hal yang dapat membuat Papa tidak subur. Keterbukaan dan komunikasi akan hal ini sangat penting lo, Mam. Jangan sampai masalah infertilitas dapat merusak keharmonisan keluarga. (Niken/Medical Daily)