4 Kesalahpahaman Saat Mengalami Masalah Ketidaksuburan

By Ipoel , Selasa, 10 Mei 2016 | 08:00 WIB
4 Kesalahpahaman Saat Mengalami Masalah Ketidaksuburan (Ipoel )

Tabloid-Nakita.com - Sulit hamil biasanya disebabkan oleh masalah ketidaksuburan. Sayangnya, tidak semua orang tahu bagaimana menghadapi masalah ketidaksuburan ini. Kadang-kadang hal ini dipicu saran orang-orang di lingkungan Mama untuk "jangan stres, pasrah saja lah...."
Padahal, infertilitas sangat mungkin diatasi dengan pengetahuan yang benar mengenai kondisi kesehatan Mama, dan perawatan medis yang harus dilakukan. Oleh karena itu, jangan terjebak pada kesalahpahaman saat menghadapi masalah infertilitas, yang membuat peluang kehamilan malah menjauh. Berikut kesalahpahaman tersebut: 
 1. Santai dan sabar saja. 
Pasangan yang terlalu santai dan memilih menunggu bertahun-tahun sampai keajaiban datang bisa jadi akan menghabiskan waktu. Justru dengan memeriksakan diri ke dokter Mama akan mengetahui masalah Mama (atau Papa) lebih cepat, sehingga lebih cepat diatasi dan dilakukan terapi kehamilan. Umumnya Mama disarankan untuk menunggu sambil melakukan hubungan seks secara teratur (2 atau 3 kali seminggu) selama setahun sebelum berkonsultasi dengan dokter untuk pemeriksaan lebih lanjut. 
 2. Mengadopsi anak akan memancing kehamilan. 
Salah satu kesalahpahaman terbesar tentang infertilitas adalah bahwa mengadopsi anak adalah suatu keputusan yang mudah dibuat jika pasangan sulit punya anak. Sebelum memutuskan untuk mengadopsi, banyak pasangan yang telah melalui masa-masa sedih di mana mereka membayangkan anak biologis khayalan mereka. Banyak pula kaum perempuan yang sedih karena membayangkan bisa hamil dan menyusui bayi mereka sendiri. 
 3. Lebih baik tak punya anak agar tidak menambah jumlah penduduk. 
 Setiap orang punya hak untuk menjadi orangtua. Keinginan ini seringkali didasari kerinduan akan mencintai dan mengasuh anak. Penambahan penduduk yang begitu pesat tidak perlu menahan keinginan pasangan yang telah siap secara finansial maupun mental untuk mencoba dan mencari perawatan kesuburan untuk hamil dan memiliki anak.
 4. Mencoba mengatasi infertilitas artinya melawan kehendak Tuhan. 
Mama memang perlu berserah pada kehendak Tuhan, namun hal itu sebaiknya dilakukan sambil berusaha mencari jalan keluar atas masalah yang dihadapi. Seperti halnya ketika seorang penyintas kanker payudara merelakan payudaranya diangkat, maka ia pun boleh melakukan rekonstruksi payudara. Intervensi medis kadang-kadang akan sangat membantu kehidupan kita.
 Nah, Mam, tak perlu menunggu lebih lama lagi. Hindari kesalahpahaman saat menghadapi masalah ketidaksuburan ini dan segera buat janji dengan dokter, ya. 
 (Dini/Parent Herald)