Tabloid-Nakita.com - Mengapa dokter kandungan tidak merekomendasikan Mama untuk bepergian dengan pesawat saat hamil besar? Ternyata semua itu ada alasannya. Hal yang harus diingat, selama penerbangan tekanan udara akan mengurangi jumlah oksigen dalam darah. Kondisi tersebut akan menimbulkan risiko jika kondisi Ibu dan janin tidak sehat. Gampanganya begini, pada saat kita di darat seperti ini kita dapat menghirup oksigen dengan mudah, tanpa upaya dan usaha yang keras. Ini berbeda di saat kita terbang dengan ketinggian tertentu kita menghirup oksigen dengan sedikit tenaga.
Nah, kondisi tersebut pada ibu hamil berisiko menyebabkan minimal hipoksia (keadaan kekurangan oksigen di otak). Kondisi hipoksia, terlebih dalam waktu lama bisa memengaruhi tubuh jadi terganggu. Nah, bila penerbangannya memakan waktu lama alias berjam-jam, kondisi Mama bisa bertambah buruk. Kondisi oksigen yang sedikit dan terpapar lama bisa menyebabkan kontraksi, si kecil pun terancam lahir sebelum waktunya. Kondisi dan fasilitas di pesawat yang serba terbatas membuat bayi mengalami berbagai risiko saat lahir. Untuk itu, saat Mama bepergian dengan pesawat, pihak penerbangan tidak bertanggung jawab atas segala sesuatu yang akan terjadi, yang biasanya dituangkan dalam bentuk surat pernyataan. Baca: Pengalaman Mama yang naik pesawat terbang saat hamil
Beberapa wanita juga memilih untuk tidak melakukan perjalanan di minggu-minggu pertama kehamilannya, karena biasanya kelelahan dan mual akan lebih sering terjadi pada minggu-minggu tersebut. Selain itu, risiko terjadinya keguguran juga lebih tinggi.
Baca juga: Kapan boleh naik pesawat saat hamil?
Nah, biasanya dokter akan menyarankan, waktu tepat bagi Ibu hamil melakukan perjalanan menggunakan pesawat terbang adalah di tengah-tengah kehamilan, yaitu sekitar 14-28 minggu. Kondisi tersebut dapat mengurangi risiko terjadinya keguguran dan persalinan prematNamun, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan agar perjalanan ibu hamil dengan pesawat terbang dapat berjalan dengan lancar:
1. Mengetahui kebijakan maskapai penerbangan, karena setiap maskapai penerbangan memiliki kebijakan yang berbeda-beda untuk ibu hamil.
2. Memilih tempat duduk yang tepat, yaitu melihat dari segi besar ruang serta kenyamanan.
3. Selama perjalanan, sebaiknya Ibu mengencangkan sabuk pengaman di bawah perut Ibu.
Baca juga: 4 Kesalahan Saat Mengajak Bayi Naik Pesawat
4. Menggunakan pakaian yang longkar, agar Ibu tetap nyaman selama perjalanan.
5. Minum banyak cairan juga merupakan hal penting yang harus Ibu lakukan, karena kelembapan di kabin yang terbilang rendah dapat menyebabkan dehidrasi.
6. Melakukan penerbangan saat hamil dapat meningkatkan risiko terjadinya pembekuan darah (trombosis) dan juga varises. Nah, untuk membantu menjaga sirkulasi darah mengalir dengan lancar dan juga untuk meredakan urat bengkak. Maka, Ibu dapat mengenakan stoking atau celana ketat.
Baca juga:
(Ipoel)