Cuci Baju Baru Mama Sebelum Dipakai!

By Dini, Selasa, 10 Mei 2016 | 00:00 WIB
Cuci Baju Baru Mama Sebelum Dipakai! (Dini)

Tabloid-Nakita.com - Kadang-kadang, kita langsung memakai baju yang baru dibeli tanpa mencucinya lebih dulu. Macam-macam alasannya: karena mendadak harus membeli baju untuk memenuhi dress code suatu acara, atau karena baju yang sedang Mama kenakan tiba-tiba robek dan terpaksa membeli yang baru. Atau, ya karena tak sabar saja ingin segera memakai baju yang sudah lama Mama idam-idamkan. Namun, jika Mama merasa bersalah karena tidak mencuci baju baru sebelum memakainya, hal itu pasti ada alasannya. Alasannya bukan sekadar karena baju baru pasti menebarkan aroma khas yang tidak kita inginkan. Para pakar mengatakan, pakaian baru seharusnya dicuci dulu sebelum dipakai, karena pakaian yang masih dalam kemasan plastik lengkap dengan label harganya, dan terlihat rapi dan bersih, ternyata tidak betul-betul bersih. Donald Belsito, profesor dermatologi dari Columbia University Medical Center di New York, mengatakan bahwa pakaian baru seringkali mengandung bahan kimia berbahaya yang dapat menyebabkan ruam-ruam dan gatal. Kemudian, meskipun label harga menyebutkan pakaian tersebut "Made in USA", misalnya, bahan baku pakaian tersebut seringkali dipotong, dijahit, dicelup, dan dikirimkan dari berbagai negara lain. Masing-masing negara tentunya dengan hukum penggunaan bahan kimia yang berbeda. Ada pun pakaian yang mengandung bahan baku yang umum seperti azo-aniline dyes, atau formaldehyde resin (biasa digunakan untuk mencegah bahan katun poliester kusut dan mencegah jamur), bisa menyebabkan iritasi kulit. Itulah sebabnya, baju baru harus dicuci dulu sebelum dipakai, untuk mencegah berbagai masalah kulit yang ditimbulkan akibat penggunaan bahan kimia ini. Sampai bahan pewarna pakaian itu dicuci dan dibilas bersih (biasanya lebih dari satu kali pencucian), Mama bisa mengalami gatal-gatal, ruam, kemerahan, "Khususnya di area di mana ada gesekan atau keringat, seperti di pinggang, leher, dan paha, juga sekitar ketiak," kata Belsito, sambil menambahkan bahwa bahan pewarna itu bisa memicu alergi. Namun, bagian paling mengkhawatirkan mengenai pakaian baru sebenarnya dari penyimpanannya. Menurut Belsito, kamar ganti merupakan tempat ideal bagi bakteri, kutu, dan jamur untuk berkembang biak. "Saya sudah melihat kasus-kasus di mana kutu mungkin berpindah ketika (baju baru) dicoba di toko, dan ada penyakit-penyakit infeksi tertentu yang dapat ditularkan melalui pakaian," katanya. Nah, daripada mengambil risiko tertular penyakit kulit dari orang lain, lebih baik cuci dulu baju baru Mama sebelum dipakai!

(Dini/Refinery29/WSJ)