Nakita.id - Saat ini anak-anak bertumbuh di dunia digital sehingga penting untuk mereka memahaminya.
Pasalnya banyak kegiatan sekarang yang mengandalkan gadget.
Bahkan di tengah pandemi seperti saat ini, dunia digital menjadi andalan untuk melakukan segala kegiatan.
Salah satunya untuk belajar.
Gadget menjadi satu kebutuhan tersendiri untuk anak di tengah pandemi seperti ini.
Pasalnya sekolah dari rumah membuat mereka mengandalkan gadget untuk belajar, mengirim tugas, hingga berkomunikasi baik dengan guru ataupun temannya.
Tetapi sebagai orangtua perlu tahu tantangan dunia digital agar bisa terhindar dari risikonya.
Dalam kolaborasi Sonora Parenting dan Nakita.id, Editor in Chief Nakita.id, David Togatorop menjelaskan tantangan dunia digital sehingga orangtua bisa mengatasinya.
Dalam dunia digital, David menjelaskan bahwa literasi digital sangatlah penting.
"Kalau menurut pemerintah ada 4 pilar, 4 pilar itu etis bermedia digital, aman bermedia digital, cakap bermedia digital, dan budaya bermedia digital," jelas David.
Pentingnya literasi digital ini berguna agar Si Kecil tidak terjerumus sehingga mengakses hal-hal yang tidak pantas.
Dan literasi digital ini penting untuk dilakukan baik oleh orangtua ataupun anak.
Kemudian, barulah Moms bisa lakukan digital parenting dengan menggabungkan pola pengasuhan konvensional yang diadaptasi dengan cara digital.
David menjelaskan ada beberapa tantangan yang perlu dihadapi dalam digital parenting untuk menghadapi dunia digital.
Tantangan pertama yaitu perlunya keberanian untuk melawan arus.
"Beberapa penelitian berbicara bahwa 10-15 tahun ke depan anak-anak kita nanti profesi yang kita hadapi sekarang sudah berganti dikerjakan oleh robot untuk mengantisipasi dengan hal tersebut anak kita harus mengembangkan keterampilan melalui sarana digital," ujar David.
Dengan begitu penting untuk orangtua mulai mengenalkan anak dengan dunia digital agar bisa beradaptasi dengan profesi di masa yang akan datang.
Kemudian tantangan selanjutnya yaitu terkait biaya.
Untuk memiliki gadget tentunya perlu biaya untuk membelinya.
"Kita tahu di jaman PJJ ini pembelajaran jarak jauh ini banyak orangtua menjerit karena butuh gadget hingga pulsa," ujar David.
Tetapi David menyebutkan bahwa ada beberapa program pemerintah yang bisa membantu seperti bantuan kuota untuk pembelajaran jarak jauh.
Lalu tantangan terakhir yaitu screen time atau batasan penggunaan gadget.
Jangan sampai niat agar anak beradaptasi dengan dunia digital malah berujung kecanduan gadget.
"Jangan jadinya digital sebagay baby sitternya anak kalau orangtuanya lelah pelariannya digital itu bukan sebuah lingkungan digital yang baik untuk dijalankan dalam keluarga," jelas David.