Apakah Perempuan Membutuhkan Sabun Pembersih Miss V? Ini Kata Para Ahli

By Kirana Riyantika, Kamis, 23 September 2021 | 15:45 WIB
Perlukah perempuan menggunakan produk pembersih organ intim? Ini kata ahli (Pexels.com/Vlada Karpovich)

Nakita.id - Setiap perempuan pastinya harus menjaga organ kewanitaan.

Kebersihan Miss V sangat penting untuk kesehatan organ kewanitaan.

Miss V yang bersih dan terawat cenderung jauh dari berbagai masalah dan penyakit.

Salah satu hal yang kerap membuat para perempuan bingung adalah perlukah menggunakan produk khusus pembersih Miss V untuk merawat organ kewanitaan?

Baca Juga: Coba Pikirkan Lagi bagi yang Suka Mencukur Habis Rambut Area Miss V, Bisa Rugi Melewatkan Segudang Manfaatnya Ini

Beberapa produk pembersih Miss V yang beredar di pasaran diantaranya sabun pembersih, tisu, hingga deodoran.

Melansir dari Medical News Today, ternyata tidak direkomendasikan untuk menggunakan produk pembersih Miss V yang bisa merusak pH.

Sebab, untuk menjaga kesehatan vulva dan vagina, penting untuk memperhatikan keseimbangan pH.

Pada organ kewanitaan, terdapat bakteri baik dan bakteri jahat.

Bakteri baik cenderung hidup pada lingkungan pH yang asam.

Sedangkan, bakteri jahat bisa hidup pada pH basa.

Sebuah penelitian menunjukkan pH area vulva biasanya berkisar 3,5 hingga 4,7.

Sedangkan, pH area vagina bervariasi tergantung usia dan siklus menstruasi.

Penting untuk menjaga keseimbangan pH Miss V

Baca Juga: Mitos atau Fakta Jika Kulit di Sekitar Miss V Menghitam dan Mengering Bisa Ganggu Kesuburan? Begini Penjelasannya Menurut Para Ahli

Perempuan yang dalam usia produktif reproduksi memiliki pH vagina 3,8 sampai 4,4.

Sedangkan, Moms yang sudah menopause cenderung memiliki pH vagina berkisar 4,5 sampai 6,5.

Teknik pembersihan yang tidak disarankan lainnya adalah douching.

Douching yaitu memasukkan air atau cairan pembersih hingga ke dalam vagina.

Beberapa penelitian menemukan bahwa douching bisa mengganggu keseimbangan bakteri alami vagina.

Ketidakseimbangan bakteri pada vagina membuatnya lebih rentan terhadap infeksi.

Termasuk meningkatkan risiko seseorang mengalami infeksi menular seksual.

Penelitian pada tahun 2018 dari University of Guelph di Ontario menyimpulkan penggunaan pembersih organ kewanitaan berbentuk gel bisa meningkatkan delapan kali risiko infeksi jamur.

Studi yang sama menemukan bahwa mencuci organ intim atau menggunakan tisu khusus pembersih organ intim 3,5 kali lebih tinggi mengalami infeksi saluran kemih (ISK).

Produk-produk ini mungkin mencegah pertumbuhan bakteri sehat yang diperlukan untuk melawan infeksi," kata peneliti studi utama bernama Kiera O'Doherty.

Baca Juga: Para Istri Mulai Sekarang Harus Beritahu Suami, Ini Sederet Penyebab Miss V Lecet Usai Berhubungan Intim

Menurutnya, organ kewanitaan secara alami bisa melakukan pembersihan sendiri. 

"Masyarakat kita telah mengkonstruksi alat kelamin perempuan sebagai sesuatu yang najis, dan pemasaran produk-produk kebersihan vagina sebagai sesuatu yang perempuan perlukan untuk mencapai yang ideal berkontribusi pada masalah ini," imbuhnya.

Disarankan untuk membersihkan vulva dengan teknik pencucian ringan.

Bila Moms ingin menggunakan pembersih kewanitaan, sebaiknya pakai produk yang bebas zat kimia keras serta tidak memiliki aroma.