Tabloid-Nakita.com – Akhir tahun lalu, sebuah studi tentang manfaat dari persalinan normal dipublikasikan di jurnal Birth Defects Research. Para peneliti menyatakan, bayi yang lahir dari persalinan normal akan menjadi bayi yang lebih sehat. Benarkah?
Menurut dr. Ivander Utama, F.MAS, SpOG dari RSIA Bunda Menteng, Jakarta, persalinan normal dapat menurunkan risiko alergi pada bayi dan berhubungan dengan sistem kekebalan tubuh yang lebih baik. Pasalnya, ada penelitian yang menunjukkan, paparan bayi terhadap flora/habitat normal vagina akan membantu meningkatkan sistem kekebalan, bahkan menurunkan resiko obesitas pada anak. Persalinan normal dapat pula meningkatkan ikatan Mama-bayi dan angka keberhasilan menyusui secara eksklusif. Boleh jadi, itulah yang menjadikan persalinan normal membuat bayi lebih sehat, ya, Ma.
Studi lain menunjukkan, perempuan yang melahirkan secara normal akan membuat kadar protein tertentu pada otak bayi lebih tinggi. Menurut studi yang dilakukan ilmuwan dari Yale University, Amerika Serikat, dan dipublikasikan di jurnal PLoS ONE ini, kadar protein tersebut akan meningkatkan kecerdasan anak. Peningkatan kadar protein yang disebut Uncoupling Proteins 2 (UCP2) pada bayi dengan persalinan normal dapat membantu meningkatkan memori jangka pendek dan jangka panjangnya sehingga berdampak positif pada IQ seseorang. Dengan kata lain, persalinan normal membuat bayi lebih pintar, Ma.
Untuk penelitian tersebut, menurut dr. Ivander, masih kontroversial, karena IQ sendiri ditentukan oleh bakat (nature) dan pola asuh (nurture). “Penafsiran hasil penelitian ini secara dangkal dapat berpotensi membahayakan bayi di saat pertolongan secara sesar harus dilakukan,” ujar dokter obgin yang juga praktik di RSIA Citra Ananda Ciputat, Tangerang Selatan ini.
Salah satu risiko dari persalinan normal adalah gawat janin. Pada kondisi ini, otak bayi mulai mengalami kekurangan oksigen (hipoksia). Bila kondisi ini dibiarkan, semakin lama akan semakin besar pula cedera dan kerusakan pada sel-sel otak bati. Hal ini tentunya sangat berpotensi membahayakan kemampuan kognitif, termasuk tumbuh kembang bayi di kemudian hari.
Bagaimanapun juga, Ma, persalinan normal hendaknya bukan menjadi tujuan akhir dari suatu kehamilan. Sebaiknya tujuan akhir dari suatu kehamilan adalah melahirkan bayi dalam kondisi sehat, begitu pula dengan Mama. “Tentunya persalinan normal akan diusahakan, namun bila tidak memungkinkan, maka sesar perlu dilakukan sebagai tindakan ’life saving‘. Untuk mencapai ini, maka harus dilakukan kontrol kehamilan secara berkualitas dan teratur,” tambah dr. Ivander.
Yang jelas, Ma, agar persalinan normal lancar dibutuhkan faktor 4P. Apa itu? Simak saja di rubrik Kehamilan TRIMESTER III Tabloid nakita edisi 897 yang terbit Rabu, 8 Juni 2016 (edar sampai Selasa, 14 Juni 2016). Jangan sampai kehabisan, Ma! [*]
Isma Anggritaningsih/JE