Tabloid-Nakita.com- Ternyata, ada manfaat besar di balik camilan bernama cokelat. Tidak sekadar camilan lezat dan sehat, ternyata cokelat dapat menyelamatkan kesehatan ibu hamil dan janin. Sebab, cokelat dapat menurunkan risiko keracunan kehamilan cukup signifikan, yaitu mencapai 65%. Keracunan kehamilan atau preeklamsia adalah gangguan kehamilan yang menjadi salah satu penyebab kematian ibu hamil dan janin. Keracunan kehamilan ditandai dengan tingginya tekanan darah, pembengkakan di beberapa bagian tubuh, dan lain-lain. Preeklamsi atau keracunan kehamilan juga berisiko menghambat tumbuh kembang janin, bahkan menyebabkan janin lahir prematur. Sampai saat ini penyebab keracunan kehamilan belum diketahui dengan pasti.
Baca juga: Mengenal Preeklamsia atau Keracunan Kehamilan. Inilah gangguan yang merenggut nyawa RA Kartini
Nah, dengan camilan cokelat, risiko keracunan kehamilan (preeklamsi) dapat ditekan secara signifikan. Manfaat ini telah dibuktikan oleh tim dari Yale Center for Perinatal, Pediatric and Environmental Epidemiology, Universitas Yale di Amerika Serikat. Mereka menyurvei lebih dari 2000 ibu yang baru melahirkan. Mereka mendapat pertanyaan berapa banyak cokelat yang dikonsumsi pada trimester pertama dan ketiga ketika hamil. Kemudian, para peneliti memeriksa kadar thebromine—zat kimia dalam cokelat—pada plasenta bayi baru lahir. Apa hasilnya? Ibu yang makan cokelat lima kali atau lebih setiap minggu pada trimester pertama, hampir 20% berisiko lebih rendah mengalami preeklamsia dibandingkan ibu hamil yang hanya makan satu batang setiap minggu. Pun ternyata 40% ibu yang makan 5 batang cokelat atau lebih setiap minggunya pada trimester ketiga tidak mengalami preeklamsia. Penurunan risiko ini lebih besar persentasenya dibandingkan pada ibu yang makan cokelat hanya satu batang dalam seminggu pada trimester ketiga.
Baca juga: Sakit Kepala Saat Hamil, Waspadai Preeklamsia
Ketua tim peneliti, Elizabeth Triche, menyimpulkan hal itu terjadi karena theobromine telah meningkatkan sirkulasi darah dalam plesenta dengan memblok zat kimia yang berkaitan dengan stres. Selain itu, theobromine juga dapat menstimulasi jantung, merelaksasi otot-otot jantung dan memperbesar pembuluh darah ibu hamil. Kesimpulannya, ibu dengan kadar theobromine yang tinggi menghadapi risiko preeklamsia yang lebih rendah hingga hampir 70%-nya dibandingkan mereka yang kadar theobromine-nya rendah. Meski begitu, kata Triche, tentunya masih perlu penelitian lebih lanjut mengenai berapa banyak kebutuhan cokelat dan tipe cokelat mana yang paling memberikan keuntungan. “Penelitian ini tidak dimaksudkan agar wanita hamil memakan cokelat semaunya.”
Enggak cuma itu, cokelat juga bermanfaat untuk janin. Para peneliti dari Universite Laval Quebec City, Canada, mengatakan bahwa kadar flavonoid pada cokelat dapat meningkatkan pertumbuhan janin dan membuat plasenta lebih efisien.
Baca juga: Asyik... Cokelat Baik untuk Ibu Hamil!
Cokelat Hitam
Berapa banyak ibu hamil boleh mengonsumsi cokelat? Tidak ada anjuran gizi yang pasti untuk ini, namun demikian makan cokelat 2-3 kali seminggu atau minum susu cokelat tiap hari kiranya masih dapat diterima. Jadi, konsumsilah cokelat dalam takaran yang wajar atau secukupnya. Setidaknya 1 ons sehari karena sudah cukup mengandung 150 kalori. Selain itu, kombinasikan dengan buah-buahan dan kacang-kacangan untuk mendapatkan kandungan lemak baik dan antioksidan.
Baca juga: Jangan Lagi Konsumsi Cokelat Merk Snickers, Ditemukan Kandungan Plastik di Dalamnya!
Jenis cokelat apa yang baik untuk dikonsumsi? Memang sebaiknya pilihlah cokelat yang paling banyak mengandung minyak kokoa (cocoa butter) dan atau kokoa padat (cocoa solid) yang merupakan komponen nonlemak pada biji cokelat yang digiling. Bagaimana cara mengetahuinya? Yang perlu diketahui adalah jenis cokelatnya. Cokelat hitam (dark chocolate) murni mengandung setidaknya 70% kokoa (padat dan minyak). Cokelat susu biasanya mengandung sekitar 50% kokoa. Sedangkan, cokelat putih berkualitas bagus hanya mengandung sekitar 33% kokoa. Jangan memilih cokelat yang terlalu manis. Apalagi jika ibu hamil mempunyai bakat atau menderita diabetes. Terlalu banyak makan yang manis-manis selama hamil dapat memicu peningkatan gula darah. Jadi, pilihlah cokelat bebas gula atau dengan sedikit gula. Cokelat buatan pabrik umumnya dapat dipadu dengan aneka rasa seperti cokelat stroberi, cokelat jeruk dan sebagainya. Namun unsur utamanya tetaplah karbohidrat, protein, lemak, asam oleat, asam stearat dan asam palmitat, vitamin B riboflavin, mineral (kalsium,Fe,Zn) dan Niacin.
(Ipoel)