Tabloid-Nakita.com – Banyak wanita yang mengalami stres ketika hamil. Perubahan hormon hingga perubahan fisik mebuat Mama menjadi stres dan bahkan mengalami ketakutan akan kehamilan. Tapi, tenang saja Mam! Sebuah penelitian terbaru mencoba untuk melihat dampak stres bagi ibu hamil yang ternyata menguntungkan bagi janin.Baca juga: Stres selama kehamilan, waspada terkena penyakit ini
Studi terbaru ini meliat bagaimana stres dan depresi yang dialami Mama saat hamil akan membuat si kecil menjadi lebih tangguh di kemudian hari. Stres saat hamil akan memberikan manfaat perlindungan bagi janin ketika lahir. Studi ini dibuat oleh University of Basel dan diterbitkan dalam Social Cognitive and Affective Neuroscience.
Penelitian ini melihat 100 ibu dan bayinya, baik saat masa hamil maupun setelah anak lahir. Para peneliti mengumpulkan tali pusat dari bayi dan emeriksa hormon stres yakin kortisol dalam sampel air liur ibu. Tidak hanya itu, para ibu juga ditanya mengenai bagaimana mereka menghadapi kehamilan untuk melihat bagaimana tingkat stres dan kesehatan mental ibu saat hamil.Baca juga: Stres dapat ganggu kehamilan
Penelitian ini ingin melihat bagaimana hormon stres pada ibu dapat memengaruhi gen pada janin. Tidak hanya itu, gejala depresi juga ingin dilihat dalam penelitian ini. Ternyata stres dapat mengaktifkan gen oksitosin yang berperan dalam perilaku sosial. Hasilnya, stres selama kehamilan dapat membantu bayi mengembangkan perilaku adaptif di mana mereka lebih tahan terhadap tantangan masa depan.
Namun, peneliian ini memang hanya dianalisis pada bayi baru lahir sehingga memang belum memastikan efek jangka panjang dari stres selama kehamilan pada anak. Beberapa studi sebelumnya bahkan mengungkapkan dampak buruk stres selama kehamilan. Tapi tak perlu khawatir Mam bahwa stres selama kehamilan memang sangat mungkin terjadi sehingga tak perlu semakin takut jika mengalami stres.Baca juga: Memahami stres ibu hamil
Dampak stres bagi ibu hamil memang positif dan negatif, namun Mama tak perlu khawatir ketika rasa takut itu datang. Cobalah untuk mencari teman berbagi yang cocok dan banyak belajar mengenai persiapan melahirkan hingga mengasuh bayi. Jangan mudah terpengaruh pada kata orang lain sebab setiap Mama dan anak punya masalah dan karakteristik yang berbeda.(Niken/Parents)