Nakita.id – Pada saat melahirkan, ibu pasti mau memberikan yang terbaik untuk anaknya.
Bayi pada dasarnya memerlukan ASI selama 6 bulan pertama setelah lahir.
Namun terkadang ASI yang keluar dari ibu tidak mencukupi untuk si bayi.
Ada kalanya produksi ASI berjalan lancar maupun menurun.
Berbagai masalah dapat menjadi penyebabnya, misalnya seperti ibu baru yang kurang minum air putih, terkena baby blues, kelelahan, maupun depresi pasca bersalin, sehingga membuat produksi ASI menurun.
Selain itu ada juga beberapa penyebab sehingga ASI yang keluar hanya sedikit.
Sakit Saat Menyusui
Sebagian ibu mungkin merasa payudaranya sakit saat menyusui.
Hal ini bisa membuat ibu jarang atau bahkan enggan untuk menyusui.
Akibatnya, pengosongan ASI pun tak berjalan dengan baik, sehingga kondisi ini tentu bisa memicu ASI tidak lancar.
Baca Juga: Moms Wajib Tahu Nih, Ini Makanan yang Wajib Dikonsumsi untuk Ibu yang Baru Saja Melahirkan
Faktor emosional
Kecemasan, stres, atau depresi dapat mengganggu let-down reflex,
Let-down reflex adalah refleks yang membantu ASI keluar lebih lancar saat menyusui sehingga memenuhi kebutuhan ASI pada bayi.
Terganggunya refleks tersebut bisa menjadi penyebab ASI sedikit.
Oleh sebab itu, diperlukan suasana yang nyaman dan santai untuk menyusui, agar Moms terbebas dari stres dan mendorong produksi ASI.
Tidak Melakukan Pumping
Melansir dari Nakita.id sebaiknya dibulan pertama ibu tidak melakukan pumping, agar bayi dapat belajar menyusui langsung.
Jarang menyusui bisa membuat ASI tidak lancar lho.
Sebab, payudara ibu jarang distimulasi untuk menghasilkan jumlah ASI yang memadai.
Semakin sedikit stimulasi, maka peluang penyebab ASI sedikit pun semakin besar.
Baca Juga: Modalnya Cuma ASI, Begini Cara Mengatasi Puting Sakit Saat Menyusui Bayi Baru Lahir
Kondisi Medis Tertentu
Kondisi medis tertentu dapat mengganggu produksi ASI, sehingga hanya menghasilkan sedikit ASI.
Beberapa kondisi medis tersebut, yakni hipertensi yang diinduksi kehamilan, diabetes, sindrom polikistik ovarium (PCOS), masalah tiroid, dan kista ovarium.
Penyakit tersebut tidak boleh diabaikan oleh Moms iya, terutama yang sedang menyusui.
Untuk menjaga dan memastikan Moms baik-baik saja, tidak ada salahnya periksakan kedokter agar lebih cepat ditangani.
Obat-obatan
Obat-obatan yang mengandung pseudoefedrin seperti halnya obat sinus dan alergi, serta beberapa jenis kontrol kelahiran hormonal, bisa menurunkan produksi ASI.
Dosis tunggal pseudoefedrin mampu mengurangi produksi ASI secara signifikan.
Karena pseudoefedrin mampu menurunkan hormon prolaktin.
Diketahui, hormon prolaktin berperan penting dalam menghasilkan ASI iya Moms.
Oleh sebab itu, sebelum mengonsumsi obat tertentu, sebaiknya Moms berkonsultasi pada dokter mengenai efek penggunaan obat tersebut.