Tabloid-Nakita.com - Bayi mengembangkan emosinya melalui sensori (kepekaan). Nah, tidak adanya tekanan atau impitan yang menyakitkan menumbuhkan emosi yang positif pula pada bayi, sehingga akan lebih membentuk rasa percaya dirinya kelak. Menumbuhkan emosi positif pada bayi bahkan bisa dilakukan sejak kelahirannya, yaitu melalui teknik hypnobirthing.
Hypnobirthing terdiri atas kata hypno (dari hypnosis) dan birthing (melahirkan), yang diartikan sebagai seni dan keterampilan untuk meningkatkan ketenangan pikiran, sehingga dapat menghadapi persalinan dengan nyaman. Ibu yang tenang akan mampu mengelola tenaganya dengan baik dan mengatur napasnya. Bayi pun keluar dari rahim ibunya dengan rasa nyaman, tanpa impitan atau tekanan yang menyakitkan ketika keluar melalui jalan lahir karena ibu tenang dan nyaman.
Seperti halnya hypnopregnancy, pelaksanaan hypnobirthing sebaiknya bersama pasangan. Mama dan Papa dapat saling mendukung untuk memberikan ketenangan, sehingga proses persalinan dapat berlangsung lancar, nyaman, dan menyenangkan. Bila suami tidak memungkinkan untuk melakukan hypnobirthing karena harus ke luar kota dan lainnya, tak usah merasa bersalah dan istri pun sebaiknya menerima kondisi ini. Sebagai penggantinya, suami dapat melakukan komunikasi dengan mengirimkan doa bagi janinnya. Aktivitas itu juga dapat memberikan kontribusi positif bagi janin.
Berbeda dengan hypnopregnancy, hypnobirthing dilakukan di akhir kehamilan, utamanya di usia kehamilan 7 bulan, bahkan 2 minggu sebelum proses persalinan. Meskipun begitu, hypnobirthing tetap lebih baik dilakukan sejak dini, yaitu di usia kehamilan 6 bulan. Jika fokus hypnopregnancy pada kehamilan, hypnobirthing pada persalinan.
Keuntungan melakukan hypnobirthing di usia kehamilan yang masih muda dapat merencanakan tanggal kelahiran si janin, yang kemudian dapat dimasukkan ke dalam keyakinan alam bawah sadar (ketika stimulasi), sehingga janin akan lahir sesuai tanggal yang telah direncanakan.
Caranya, dengan memberdayakan energi bawah sadar kita sambil memasukkan keyakinan akan hal-hal positif melalui kata-kata seperti, persalinan akan berlangsung tepat waktu, bila perlu sebutkan tanggal, dalam suasana yang menyenangkan, relaks, nyaman, dan tidak sakit. Alangkah baiknya pula sambil mengajak berkomunikasi, bila sudah mengetahui jenis kelaminnya dan mempersiapkan nama panggilan. Contoh, “Ajeng, nanti tanggal 27 November ketemu Mama ya, dibantu dengan ibu Dokter Retno dan Bidan Destri. Proses alami aja, ya, yang relaks dan nyaman. Bantu Mama ya, agar bisa keluar dengan mudah.”
Untuk melakukan hypnobirthing yang dibutuhkan adalah ketenangan dan niat (kemantapan hati). Kondisi relaks akan memunculkan endorfin sebagai anestesi alami yang akan menggantikan hormon pemicu rasa sakit (hormon stres). Hypnobirthing bisa dilakukan sambil menjalani terapi musik. Posisi tubuh dapat duduk senyaman mungkin atau berbaring telentang atau miring. Jika berbaring sebaiknya dengan posisi menyamping ke kiri, khususnya untuk yang sudah hamil besar. Posisi ini dapat memperbaiki aliran darah ke rahim atau plasenta. Kondisikan seluruh tubuh dalam keadaan relaks.
Pejamkan mata dan mulai bernapas dalam-dalam melalui hidung secara perlahan dan teratur. Kendurkan otot-otot seluruh tubuh dan istirahatkan pikiran. Berkonsentrasilah pada niat untuk melakukan relaksasi dan hypnobirthing. Bayangkan dan niatkan proses persalinan yang menyenangkan dan membahagiakan, proses bersalin yang lancar, serta bayi mungil yang sehat dan lucu.
Setelah kondisi relaks, tanamkan sugesti dan niat positif ke alam bawah sadar. Misal, “Aku bisa melahirkan secara alami, lancar, dan normal.” Atau “Bayiku sehat,” dan lain sebagainya. Saat hendak selesai, biarkan otot-otot semakin relaks dengan menghirup napas panjang dan buang napas perlahan lewat hidung. Kembali ke kondisi normal dan siap melakukan kegiatan lain atau tidur.
(Tabloid Nakita)