Tabloid-Nakita.com – Tak jarang terjadi, usai melahirkan, Mama kerap merasa sedih tanpa tahu apa penyebabnya. Ini gejala dari sindrom baby blues atau post partum blues, istilah lainnya. Meski terbilang ringan, namun gangguan emosi ini tetap tak boleh disepelekan agar tak menjadi parah. Menurut dr. Andri, SpKJ, FAPM dari Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana, Jakarta Pusat, Depresi setelah melahirkan bisa terjadi di antara waktu 6 bulan setelah melahirkan. Jadi, bukan hanya saat baru melahirkan saja, tetapi bisa sampai 6 bulan sesudahnya.
Jangan khawatir, Mama dapat terhindar dari risiko mengalami baby blues setelah melahirkan, kok. Ada beberapa hal yang dapat Mama lakukan untuk mencegah baby blues hadir dalam kehidupan Mama setelah melahirkan, seperti berikut ini:
# Mempunyai dukungan yang baik di keluarga.
Mama bisa membicarakannya dengan Papa dan anggota keluarga dekat lainnya perihal ini. Ceritakan kondisi kehamilan dan terbukalah untuk meminta dukungan, bahkan bantuan, pada orang-orang terdekat Mama. Dengan dukungan dari orang-orang terdekat, Mama tentu akan lebih semangat dan bahagia dalam menjalani kehamilan dan siap menjadi seorang ibu yang terbaik untuk anaknya kelak.
# Mengobati depresi yang dialami dengan tuntas sebelum hamil.
Pastikan Mama sudah sehat benar sebelum merencanakan kehamilan atau menjalani program kehamilan, karena kehamilan bisa saja memperberat depresi yang sudah ada sebelum hamil.
# Tidak menikah muda.
Menikahlah ketika berusia di atas 21 tahun. Di usia ini emosi seseorang sudah stabil sehingga mampu mengontrol emosinya.
# Melakukan antenatal care yang baik.