Nakita.id - Meletusnya Gunung Semeru pada Sabtu (4/12/2021) sore membuat masyarakat Tanah Air berduka.
Akibat letusan Gunung Semeru, ada beberapa wilayah yang terdampak.
Salah satu wilayah yang terdampak letusan Gunung Semeru yaitu Desa Supiturang, Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur.
Baca Juga: Ganasnya Bukan Main, Begini Kondisi Dua Ibu Hamil Tua yang Menjadi Korban Lahar Panas Gunung Semeru
Melansir Kompas.com, sebanyak 10 orang warga terdampak letusan Gunung Semeru masih terjebak di Desa Supiturang.
Hal ini disampaikan Wakil Bupati Lumajang, Indah Amperawati.
Sulitnya proses evakuasi lantaran jalur ke Desa tersebut belum bisa dilalui mobil roda empat.
Ada genangan lumpur setinggi lutut orang dewasa.
Diharapkan pihak Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) bisa mengerahkan helikopter untuk mengevakuasi warga yang terdampak.
Letusan Gunung Semeru juga berdampak di Dusun Curah Kobokan.
Sebagian besar rumah warga rusak berat akibat terkena awan panas.
Banyak rumah roboh hingga kendaraan yang tertinggal juga rusak.
Sebagian besar warga yang menyelamatkan diri tidak sempat membawa harta benda.
Sebanyak 300 warga Dusun Curah Kobokan mengungsi di Balai Desa Penanggal, Kecamatan Candipuro.
Berdasarkan data BNPB, sebanyak 13 warga tewas dan puluhan orang terluka akibat letusan Gunung Semeru.
Sebelumnya diberitakan seorang janda warga Dusun Curah Kobokan meninggal dunia akibat letusan Gunung Semeru.
Wanita tersebut meninggal dunia akibat terkena lava pijar.
Melansir Surya.co.id, wanita paruh baya bernama Mbok Um (50) tersebut ditemukan tergeletak di jalan desa.
Yang bikin melongo, tim penyelamat menemukan Mbok Um di jalan desa dengan kondisi kulit di sekujur tubuhnya melepuh.Mbok Um ditemukan sekitar 50 meter dari rumahnya.
Baca Juga: 'Seperti Kiamat', Nenek Ini Ceritakan Bagaimana Mengerikannya Saat Gunung Semeru Meletus hingga Dirinya Rela Berjalan Sejauh 13KmDiduga, Mbok Um meninggal saat berusaha menyelamatkan diri, namun sayangnya lava pijar lebih cepat dan melahap tubuhnya.
"Mungkin mau lari tapi gak kuat," kata Amin saudara Mbok Um, Sabtu (4/12/2021).
Amin pun bercerita soal bagaimana mengerikannya saat Gunung Semeru meletus.
Menurutnya, Gunung Semeru erupsi sekitar pukul 14.00.