6 Pertimbangan Sebelum Memakai Popok Sekali Pakai

By Dini, Jumat, 27 Mei 2016 | 06:28 WIB
6 Pertimbangan Sebelum Memakai Popok Sekali Pakai (Dini)

Tabloid-Nakita.com - Saat ini, pemakaian popok sekali pakai semakin populer digunakan. Alasannya, karena praktis, nyaman, dan mudah didapat. Hal ini tentu sesuai dengan ritme kehidupan di kota besar yang semakin cepat dan padat. Mama pun memilih popok sekali pakai ketimbang popok kain, karena tinggal dibungkus kantung plastik dan dibuang ke tempat sampai setelah penuh.

Padahal, banyak kerugian yang dialami jika memakai popok sekali pakai. Coba cermati beberapa pertimbangan sebelum memakai popok sekali pakai berikut ini:

Ruam pada kulit. Penggunaan popok sekali pakai secara rutin dapat menimbulkan iritasi atau ruam kulit pada bokong bayi. Kelembaban pada popok membuka kesempatan bagi bakteri untuk berkembang biak, sehingga menyebabkan kulit bayi memerah, gatal, dan teriritasi, khususnya ketika popok tak juga diganti setelah penuh. Ruam terjadi karena popok yang basah bergesekan dengan kulit bayi berulangkali.

Alergi. Semua bayi, khususnya bayi baru lahir yang kulitnya sangat sensitif, bisa terpengaruh kondisi kulitnya ketika menggunakan jenis popok apa pun. Ada banyak kasus di mana pewarna, bahan kimia, gel, atau bahan sintetik yang meningkatkan penyerapan popok sebenarnya bisa menjadi penyebab alergi kulit pada bayi. Selain itu, Mama perlu lebih hati-hati ketika mulai menyapih bayi, karena kandungan dan frekuensi pup bayi juga bisa menimbulkan ruam kulit atau reaksi alergi pada mereka.

Boros. Coba Mama hitung. Berapa kali sebulan Mama membeli popok sekali pakai, kalau sehari bayi bisa menggunakan 7 sampai 8 popok. Hitung lagi pengeluaran dalam sebulan yang dihabiskan hanya untuk membeli popok. Apalagi kemudian Mama inginnya membeli popok yang mereknya paling terkenal, yang tentunya juga lebih mahal. Hal ini akhirnya membuat Mama jadi boros dalam hal belanja popok.

Infeksi. Ketika bayi pipis di dalam popoknya, substansi yang mencegah urinnya tumpah sebenarnya juga mencegah sirkulasi udara terjadi di dalam popok. Akibatnya, lingkungan di dalam popok menjadi hangat dan lembab, di mana bakteri dan jamur bisa berkembang biak dengan bebas. Jika hal ini terus terjadi, jangan heran jika bayi mengalami infeksi kulit.

Tidak ramah lingkungan. Popok sekali pakai jelas tidak ramah lingkungan, karena produk ini merugikan lingkungan sejak pembuatan hingga pembuangannya. Bayangkan, berapa juta ton popok sekali pakai yang mengandung plastik, kertas, urin, dan feses, secara terus-menerus dibuang ke sungai atau tempat pembuangan sampai setiap tahunnya. Hal ini membuktikan bahwa popok sekali pakai bisa membahayakan lingkungan. Meskipun banyak perusahaan sudah memproduksi popok sekali pakai yang bisa terurai oleh proses biologi, konsumen masih sulit mendapatkannya.Menyulitkan toilet training. Saat ini muncul kecenderungan penggunaan popok sekali pakai meningkat, periode penggunaannya pun lebih lama. Hal ini disebabkan bayi sudah merasa terlalu nyaman dengan popoknya, dan orangtua pun tidak mendorong anak untuk segera melakukan potty training. Selain itu, potty training yang dulu biasanya dimulai lebih awal, saat ini makin mundur waktunya. Orangtua cepat menyerah ketika anak masih ngompol saat tidur tanpa popoknya. Akhirnya, anak kembali memakai popoknya sepanjang waktu.

Pilihan memakai popok sekali pakai jelas merupakan hak setiap orang. Meskipun begitu, ada baiknya kerugian memakai popok sekali pakai ini tetap dipertimbangkan ya, Mam.

(Dini/Being the Parent)