Sedang Hamil dan Tetap Menyetir Mobil? Ini Rambu-rambunya, Moms!

By Soesanti Harini Hartono, Sabtu, 17 Maret 2018 | 19:45 WIB
Untuk memastikan keamanan Moms dan calon buah hati selama berkendara, sebaiknya tingkatkan kewaspadaan dan ikuti petunjuk keselamatan ()

 

Nakita.id.- Rata-rata Moms hamil yang biasa menyetir sendiri akan mulai berhenti duduk di belakang kursi pengemudi setelah minggu ke-30.

Pada saat itu ukuran perut sudah sangat membesar sehingga cenderung menyulitkan mamil bergerak di belakang kemudi.

Namun, ada pula yang tetap berkendara hingga minggu-minggu terakhir kehamilannya.

Untuk memastikan keamanan Moms dan calon buah hati selama berkendara, sebaiknya tingkatkan kewaspadaan dan ikuti petunjuk keselamatan berikut ini.

BACA JUGA: Siapa yang Menyetir Menggunakan Heels? Berhenti Sekarang Juga, Moms!

1.# Gunakan sabuk pengaman

Banyak  Moms khawatir menggunakan sabuk pengaman (seat belt) akan mencederai janin di kandungan.

Asumsinya, bila mobil berhenti mendadak atau terlibat kecelakaan, tekanan sabuk pengaman akan melukai janin. Akan tetapi, faktanya justru sebaliknya, Moms.

Sebuah penelitian dengan objek 440 mamil yang terlibat kecelakaan lalu lintas menemukan, tanpa memakai sabuk pengaman, kematian sang ibu meningkat enam kali lipat sementara kematian janin meningkat lima kali lipatnya.

Bila digunakan secara benar, sabuk pengaman tak akan mencederai janin. Masukkan lidah sabuk ke pengunci sampai berbunyi klik, lalu atur posisi sabuk yang melintasi dada dan paha.

Sabuk yang melintasi dada harus berada di antara payudara dan tidak melintasi perut, sementara yang melintasi paha harus berada di bawah perut Moms.

Atur kekencangan sabuk pengaman sehingga tidak longgar, tapi mantap “mengikat” tubuh tanpa terasa menekan bahu atau leher.

Selain itu, jangan menyelipkan sabuk pengaman di bawah lengan atau punggung. Saat berkendara, sesekali cek posisi sabuk pengaman.

Jika sabuk naik melintasi perut, menepilah dan atur kembali sabuk pengaman sehingga terpasang pada posisi yang benar lagi.