Nakita.id - Program vaksin dosis lanjutan atau vaksin booster mulai diberikan kepada seluruh masyarakat secara bertahap.
Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) telah resmi memberikan persetujuan terkait vaksin booster yang digunakan di Indonesia.
Terdapat lima jenis vaksin booster yang dipakai yaitu Sinovac, Pfizer, AstraZeneca (Vaxzevria dan Koconecavac), Moderna, dan Zifivax.
Seperti vaksin pertama dan kedua, vaksin booster juga memiliki efek samping atau kejadian ikutan pasca-imunisasi (KIPI) setelahnya.
Melansir dari Kompas, berikut efek samping vaksin booster yang kemungkinan bisa terjadi.
1. Vaksin Sinovac
Vaksin CoronaVac atau vaksin Covid-19 Bio Farma merupakan vaksin homolog, yakni vaksin primer dosis pertama dan kedua sama (sinovac).
Vaksin ini akan disuntikkan sebanyak satu dosis booster, dengan waktu minimal setelah 6 bulan dari vaksin primer dosis lengkap.
Efek samping atau KIPI yang muncul, yakni nyeri di lokasi suntikan dengan tingkat keparahan grade satu atau dua.
Baca Juga: Macam-macam Efek Samping Vaksin Booster Moderna yang Sering Dikeluhkan, Apakah Berbahaya?
2. Vaksin Pfizer
Vaksin Comirnaty dari Pfizer diberikan sebagai dosis lanjutan homolog dan heterolog.