Tanya Jawab Seputar Bayi Sembelit

By Santi Hartono, Jumat, 29 April 2016 | 04:00 WIB
Tanya Jawab Seputar Bayi Sembelit (Santi Hartono)

Tabloid-Nakita.com.- Banyak Mama penasaran  dan bingung ketika menghadapi bayinya yang rewel. Maka itu, mari kita bertanya kepada dr. Rini Purwanti Sp.A dari RS Evasari Awal Bros Hospital Group, dan lihat jawabannya.

Ada kasus, bayi usia 3 bulan yang mendapat ASI eksklusif, BAB-nya seminggu sekali, kadang lebih, tapi fesesnya eggak keras. Apakah berbahaya? Bayi dengan diet ASI eksklusif memiliki keunikan pada pola BAB-nya. Mereka tidak perlu BAB setiap hari seperti anak yang sudah lebih besar. Rata-rata bayi dengan ASI eksklusif BAB setiap 3—5  hari sekali. Beberapa bayi bahkan bisa BAB 8—10  hari sekali.  Pola BAB yang demikian tidak terdapat pada bayi dengan susu formula.   Bayi dengan susu formula diharapkan BAB setiap hari sekali. Perbedaan ini terjadi karena komposisi susu formula lebih sulit diserap oleh usus bayi dan meninggalkan banyak sisa. Pola BAB yang jarang ini tidak perlu dicemaskan selama bayi tampak nyaman, tidak kesakitan, dan tinja yang dikeluarkan tidak keras konsistensinya.   Terkadang bayi bila belum BAB terlihat mengedan dan buang gas berulang, namun hal ini pun masih dianggap normal karena mengedan adalah bagian dari proses penyesuaian bayi terhadap fungsi saluran cerna,Mengapa bayi-bayi ASI jarang pup?Bayi dengan ASI lebih jarang BAB karena pergerakan ususnya lebih lambat. Hal ini terjadi karena ASI sangat mudah dicerna sehingga hampir seluruhnya diserap tubuh dan hanya meninggalkan sedikit sisa. Tinja baru akan dikeluarkan bila terkumpul cukup banyak di muara usus besar sehingga terjadi rangsang untuk BAB. Sampai berapa hari batas wajar bayi ASI tidak pup?Bayi ASI bisa tidak BAB sampai 14 hari. Namun sebaiknya segera bawa bayi ke dokter untuk diperiksakan apabila bayi belum BAB selama 10 hari. Bila bayi tampak tidak nyaman, gelisah, perut teraba keras, dan tampak kembung, sebaiknya juga segera diperiksakan ke dokter.  Mengedan yang diiringi tangis juga membutuhkan pemeriksaan lebih lanjut karena kondisi ini bisa menjadi tanda sembelit.Apa yang dimaksud dengan sembelit?Sembelit atau konstipasi  adalah penurunan gerakan usus yang mengakibatkan pengeluaran tinja menjadi  jarang dan sulit. Normal pola BAB pada setiap orang berbeda, bergantung pada usia dan diet harian. Rentang frekuensi BAB seseorang berkisar 1—3 hari sekali, asalkan tinja masih lunak dan mudah dikeluarkan. Pada prinsipnya, bayi yang mendapatkan ASI ekslusif jarang mengalami sembelit karena tinja yang dikeluarkan masih berbentuk lunak. Kapan orangtua perlu mewaspadai kondisi sembelit ini?Bawa segera ke dokter bila bayi belum BAB beberapa saat diiringi gejala dan tanda berikut: - Tinja yang kering dan keras, terkadang berbentuk bulat seperti kotoran kambing.- Terdapat guratan darah pada tinjanya.- Belum BAB dan diiringi muntah.- Bayi mengedan diiringi menangis. - Kesakitan  bila disentuh di daerah perut.Pada bayi, apa penyebab sembelit?Sembelit pada bayi bisa disebabkan oleh kondisi anatomis atau fungsional. Kondisi anatomis biasanya merupakan bawaan dari lahir, misalnya penyakit hirschsprung yang ditandai dengan tidak keluarnya mekonium (tinja pertama) dalam 48 jam sejak lahir. Sedangkan penyebab fungsional lebih banyak, contoh, asupan cairan yang kurang, pemberian makanan padat, atau alergi susu sapi. Penyebab lain yang lebih jarang adalah hipotiroid (kekurangan hormon gondok), hiperkalsemia atau gangguan saraf. Beberapa bayi tanpa diiringi kondis medis tertentu ada yang memiliki gerakan usus besar yang lebih lambat dibanding bayi lainnya.Bagaimana mengatasinya?    Bila bayi mengalami sembelit, maka evaluasi kembali asupan cairan pada bayi. Pada bayi di bawah usia 4 bulan dan mendapatkan ASI eksklusif, maka Mama perlu menambah asupan minum sampai 2—3 liter per hari. Bila bayi sudah berusia di atas 6 bulan, air putih hangat dapat diberikan sekitar 60—120 ml sehari. Jus buah seperti apel atau pir dapat diberikan bila bayi sudah berusia 6 bulan dengan jumlah yang sama. Setelah usia 8 bulan, volume jus buah bisa dinaikan sampai 180 ml per hari.    Pada bayi dengan susu formula, sembelit dapat disebabkan oleh tingginya kandungan protein whey pada beberapa merek susu formula tertentu. Penggantian susu formula dari merek yang berbeda dapat dicoba.Bila bayi sudah mendapat MPASI, apa yang harus orangtua lakukan? Pada bayi yang sudah dapat makanan padat, sembelit sering terjadi.  Hal ini merupakan proses adaptasi saluran cerna terhadap perubahan diet. Beberapa bayi lebih sensitif terhadap perubahan pola makan dibanding yang lain. Keras lunaknya tinja ditentukan oleh cepat atau lambatnya pergerakan makanan di usus besar, semakin  cepat gerakan di usus besar semakin sedikit air diserap. Semakin lama tinja berada di usus besar, semakin banyak air diserap sehingga tinja menjadi kering dan keras.  Serat yang tidak larut air seperti yang terdapat dalam sayuran hijau, kentang, kacang-kacangan dan biji-bijian membuat massa tinja bertambah dan merangsang gerakan usus lebih cepat sehingga transit sisa makanan tidak terlalu lama berada dalam usus besar.   Asupan air yang lebih banyak akan mengurangi risiko sembelit. Mengubah konsistensi makanan padat menjadi lebih lunak pun dapat membantu meredakan sembelit.  Beberapa buah dapat menyebabkan sembelit karena kandungan pectin yang tinggi, contohnya pisang. Sebaiknya pisang tidak diberikan sebagai makanan pertama pada bayi.    Stimulasi sentuh di daerah perut bayi atau lebih dikenal dengan pijat I love you (ILU) memiliki hasil yang baik dalam mengatasi sembelit pada  bayi.  Gerakan pijat ILU dilakukan dengan memijat searah jarum jam, sesuai dengan pergerakan usus. Latihan ringan pada kaki bayi, yaitu gerakan seperti mengayuh sepeda dan menekuk lutut bayi ke arah dada seperti posisi berjongkok dapat membantu mengurangi tekanan di perut akibat akumulasi gas. Bolehkah bayi sembelit diberi obat pencahar?Obat pencahar dapat diberikan pada bayi yang sembelit namun dengan konsultasi lebih dulu dengan dokter anak. Obat pencahar baik secara oral ataupun supositoria (lewat anus) merupakan upaya terakhir dalam penanganan sembelit pada bayi.

(Hilman Hilmansyah/Santi. Foto: todaysbaby.com)