Refleks gastrokolik adalah refleks fisiologis yang mengontrol saluran pencernaan bagian bawah setelah makan.
Dalam hal ini respons dipicu di usus besar setelah mengonsumsi makansn, sehingga menyebabkan kontraksi usus besar.
Kontraksi tersebut mendorong makanan yang dicerna dalam tubuh menuju rektum untuk buang air besar.
Seringkali orang dengan sindrom iritasi usus besar memiliki respons yang lebih tinggi terhadap refleks gastrokolik.
Penyebab terjadinya refleks gastrokolik
Ada berbagai penyebab yang menyebabkan refleks gastrokolik pada seseorang.
Menurut para ahli, penyebab umumnya adalah alergi makanan, intoleransi makanan, kecemasan, gastritis, penyakit radang usus kronis dan kondisi medis lain yang mendasarinya.
Selain itu, perubahan mikrobioma (bakteri, jamur dan mikroorganisme lain) di usus yang menginfeksi pencernaan juga dapat menyebabkan refleks tersebut.
Para ahli juga mengaitkan kebiasaan BAB setelah makan dengan beberapa kebiasaan jelek kita.
Misalnya seperti sering mengonsumsi makanan pedas, minuman berkarbonasi, merokok, minum alkohol, kebiasaan diet yang buruk, serta aktivitas fisik yang kurang.
Cara mengatasi kebiasaan BAB setelah makan