Panduan Pemberian MPASI untuk Setiap Usia Bayi Menurut Dokter Gizi Anak, Tolong Dicatat Baik-baik Supaya Ingat Moms!

By Shannon Leonette, Selasa, 8 Februari 2022 | 11:57 WIB
Panduan pemberian MPASI untuk setiap usia bayi (Pexels.com/Meruyert Gonullu)

Nakita.id - Moms, kebutuhan nutrisi bayi tentu harus dipenuhi setiap harinya.

Terlebih, saat bayi telah mencapai usia 6 bulan.

Faktanya, di usia ini, asupan dari ASI saja umumnya tidak akan cukup, Moms.

Oleh karena itu, Moms perlu memberikan MPASI sebagai asupan tambahan agar kebutuhan nutrisi bayi tetap terpenuhi.

Selain itu, MPASI juga sangat berperan dalam mendukung proses tumbuh kembangnya, baik secara fisik maupun kognitif.

Sayangnya, banyak orangtua yang masih bingung bagaimana cara memulai MPASI yang tepat untuk buah hatinya.

Dari jenis makanan yang bisa, tekstur dan rasa, frekuensi pemberian, dan lain-lain.

Tak perlu khawatir, karena dokter gizi anak ini telah menjabarkan panduan pemberian MPASI untuk setiap usia bayi secara lengkap.

Penasaran? Yuk, kita simak penjelasannya!

Baca Juga: Strategi Mengenalkan MPASI pada Bayi Menurut Dokter Spesialis Anak, Kuncinya Harus Responsif

Berikut adalah panduan pemberian MPASI untuk setiap usia bayi menurut dr. Titis Prawitasari, Sp.A(K), dokter spesialis anak konsultan bidang nutrisi dan penyakit metabolik di Rumah Sakit Umum Pusat Nasional dr. Cipto Mangunkusumo.

1. Usia 6-8 bulan

Di usia ini, tekstur MPASI diharapkan saring dan lumat, Moms.

"6-8 bulan itu diharapkan saring dan lumat teksturnya ya," ujar dr. Titis dalam wawancara eksklusif bersama Nakita pada Kamis lalu (3/2/2022).

dr. Titis Prawitasari, Sp.A(K)

Kemudian, MPASI diberikan 2-3 kali sehari, sebanyak 2 sampai 3 sendok makan.

"Perlahan-lahan bisa dinaikkan hingga setengah cup (gelas) atau setengah mangkuk, kurang lebih 125 miligram," kata dr. Titis.

Lalu, bagaimana dengan total kalori hariannya?

"Kurang lebih tadi, bahwa ada kesenjangan sekitar 200 kalori," ucapnya.

Baca Juga: Ini Dia 4 Rekomendasi Menu MPASI 6 Bulan Simple yang Super Mudah dan Praktis Saat di Pagi Hari

2. Usia 9-11 bulan

Di usia ini, frekuensi pemberian MPASI ditingkatkan sekitar 3 kali sehari.

"Tetapi, teksturnya sudah lebih kasar. Bahasa Inggrisnya ada lagi chopped atau dicincang gitu ya," terang dr. Titis.

Untuk volume MPASI yang diberikan masih sama dengan usia 6-8 bulan, yaitu 125 miligram.

"Tetapi, ini relatif lebih padat atau lebih kental ya," ujar dr. Titis.

Lalu, bagaimana dengan jumlah kalorinya?

"Jadi, kalorinya lebih banyak tentu saja. Sekitar 300 kalori (per hari) untuk memenuhinya," jelasnya.

Dengan syarat, asupan ASI juga tetap harus tercukupi, Moms.

"Dan, yang enggak bisa bohong adalah, pertumbuhannya baik dong. Kalau misalnya tidak baik, berarti ada yang salah," ujarnya.

Baca Juga: Harus Baca Ini Dulu Sebelum Sertakan Jagung ke dalam Menu MPASI 10 Bulan Penambah Berat Badan, Ternyata Bisa Buat Si Kecil Alami Perubahan Ini pada Tubuhnya

3. Usia 12-24 bulan

Di usia ini, bayi biasanya sudah mulai makan makanan keluarga.

"Tetapi, bukan berarti bahwa (makanannya) benar-benar sama," tegas dr. Titis.

"Kadang-kadang, memang kita harus pastikan cincangnya. Kemudian, masih sedikit melumat, tetapi sudah relatif hampir sama dengan kita," ujarnya.

Untuk volume MPASI yang diberikan bisa sekitar 34 miligram sampai 1 cup (gelas).

"Tetapi, semuanya tergantung dari si anak," tegas dr. Titis kembali.

Lalu, bagaimana dengan frekuensi pemberiannya?

Pemberian MPASI bisa dilakukan 3-4 kali per hari, Moms.

Di antara itu, Moms bisa berikan selingan berupa camilan sebanyak 1-2 kali per harinya.

Baca Juga: Panduan Pemberian MPASI 12 Bulan, 6 Makanan yang Harus Dihindari Diberikan pada Bayi Usia Ini

Untuk lebih jelasnya, dr. Titis merujuk pada laman resmi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) terkait panduan pemberian MPASI untuk setiap usia bayi.

"Sebetulnya ini bisa dibaca, karena WHO memberikan panduan. (Sekali lagi) ini adalah panduan secara umum," terangnya.

Selain itu, dr. Titis juga merujuk pada panduan dari UKK Nutrisi dan Penyakit Metabolik Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI).

"Silakan bermain di website IDAI, karena kami membuat dan bisa di-download (diunduh) cuma-cuma, ya. Silakan," katanya.

"Kemudian, kita juga membuat booklet. Itu juga bisa di-download," ucapnya.

Dengan adanya panduan-panduan ini, dr. Titis berharap segala pencarian informasi terkait pemberian MPASI bisa memudahkan banyak orangtua agar lebih paham.

Untuk panduan dari WHO, bisa Moms langsung temukan di sini.

Kemudian, untuk panduan dari IDAI, Moms bisa dilihat di sini.

Semoga bermanfaat ya, Moms.

Baca Juga: Bolehkah Memberikan Penambah Rasa ke MPASI? Jadi Pertanyaan Wajib Para Orangtua, Ini Jawaban menurut Dokter Gizi Anak