3 Kesalahan Ayah Saat Mengasuh Anak

By Dini, Kamis, 31 Maret 2016 | 07:55 WIB
3 Kesalahan Ayah Saat Mengasuh Anak (Dini)

Tabloid-Nakita.com - Para ayah tentu tak mau kalah dengan para ibu dalam merebut hati anak-anak. Papa juga ingin menjadi sosok pahlawan dalam hidup anak, sosok yang dipuja dan dicintai. Namun, ada kesalahan ayah saat mengasuh anak yang membuat si kecil jadi lebih dekat dengan Mama. Tetapi, Papa bisa kok memperbaiki kesalahan saat mengasuh anak tersebut.

Terlalu seriusPapa umumnya tidak akan berbicara pada anak batitanya dengan bahasa bayi yang sok imut. Tetapi anak-anak seringkali lebih mampu merespons suara yang lembut, kata Harvey Karp, MD, penulis buku The Happiest Toddler on the Block. “Anak-anak yang lebih kecil tertarik dengan tipe bahasa yang sedikit bernyanyi," katanya. "Pria sering enggan melakukan hal itu, namun sebenarnya membuat anak-anak merasa lebih nyaman."

Meskipun begitu, Papa tak perlu minder. Para ayah justru lebih mampu menenangkan anak yang tantrum. Ayah memiliki cara bicara yang dipahami batita, dengan kalimat-kalimat penuh empati yang dapat mewakili emosi anak. Misalnya, "Adek marah ya, enggak mau berhenti bermain?". Atau, "Oh, kamu masih permennya satu lagi? Enak banget ya, permennya?"

Kesalahan ayah saat mengasuh anak batita justru datang sesudah momen tersebut, yaitu ketika bagian yang serius seharusnya berakhir dan digantikan dengan nada yang lembut. "Tapi kan kita harus pulang dan makan siang?" atau "Tapi kamu enggak bisa makan permen sekarang, kan janjinya makan permen sesudah makan?".

"Yang juga penting, tentunya, adalah mengatur batasan-batasannya, dan lakukan dengan penuh respek," Kata Karp. Tentu saja, orangtua pasti akan memenangkan perdebatan ini, tapi Papa tak perlu menjadi figur yang tak terkalahkan.

Tidak mau diganggu sepulang dari kantorSelelah apapun Papa saat pulang dari kantor, cobalah untuk tidak melewatkan waktu bermain, demikian saran Laura Markham, PhD, psikolog klinis dan penulis buku Peaceful Parent, Happy Kids. Itu kesalahan ayah saat mengasuh anak batitanya. Karena, hadir dalam dunia anak bisa meningkatkan bonding antara ayah dan anak, dan membuat momen bermain lebih menyenangkan.

"Katakan pada diri Anda, 'Saya hidup untuk momen ini, bersama mahluk mungil yang unik ini, yang menjadi berkah bagi saya dalam waktu singkat'," saran Markham. Kedengarannya konyol, tapi hal itu bisa mengubah sesuatu yang terkesan membosankan menjadi istimewa. Hal itu juga akan memengaruhi bagaimana perilaku anak.

"Si kecil merasakan kehadiran Anda, dan berhenti merengek atau bersikap menuntut, dan mulai bisa lebih bekerjasama dengan Anda," tegas Markham.

Menganggap ibu adalah segalanyaMelahirkan, menyusui, mengasuh bayi baru lahir, memang hanya dapat dilakukan ibu. Namun masa batita adalah suatu perjalanan yang baru, di mana anak menyukai apapun yang baru. Jadi momen Papa pulang dari kantor adalah sesuatu yang harus diantisipasi, kata Karp.

Apakah Mama dan Papa merasa si kecil hanya membutuhkan sang ibu? Markham menyarankan untuk melakukan suatu permainan di mana Mama memanggil si kecil, lalu Papa mencoba menghentikan upaya si kecil mendekati Mama. "Setelah tiga malam memainkan permainan itu, mereka tak akan khawatir jika harus berjauhan dengan Mama," katanya. Malahan, anak-anak akan merayu Papa untuk menemani mereka tidur.

Itulah kesalahan ayah saat mengasuh anak batita. Penyebabnya sangat umum dan dapat dipahami, namun ada baiknya Papa mulai mengubah sikap tersebut agar mampu menjalin kedekatan lebih dalam dengan si kecil.

(Dini/New Parent)