Tabloid-Nakita.com - Jika kebanyakan mama mengeluhkan batitanya yang banyak tingkah, lari ke sana-kemari, bertanya ini-itu, Mama justru bingung karena si kecil terlalu "anteng". Diajak bermain, tak semangat. Diajak "membaca", tampak malas. Perlukah Mama curiga? Jawabnya adalah: ya. Mama perlu mencaritahu lebih lanjut, kenapa anak terlalu anteng.
Baca: Waspada Batita yang Anteng dan Pasif
Memang, secara fitrah sebenarnya batita dikaruniai rasa ingin tahu yang besar terhadap dunia sekitarnya. Lalu, mengapa ada batita yang enggan bereksplorasi? Menurut Vequentina Puspa Indah, MPsi, penyebab anak terlalu anteng umumnya terkait dengan perasaan tidak aman. Timbulnya rasa tidak aman ini tentu tidak terjadi seketika, namun terbentuk dari berbagai pengalaman.
"Bisa jadi rasa tidak aman tercipta karena orangtua overprotective terhadap anak, atau terlalu melayani anak, serta kurang memberikan ruang pada anak untuk menumbuhkan rasa percaya dirinya," ujar psikolog dari UPT Puskesmas Cangkringan, Yogyakarta ini.
Baca: 7 Sifat Balita yang Menuntut Kesabaran Mama
Rasa tidak aman juga bisa muncul karena pengalaman kurang menyenangkan yang pernah dialami anak saat bereksplorasi. Ini bisa beragam bentuknya, mulai suara petasan, pernah digigit semut, atau terbentur ketika sedang melewati tempat rendah.
"Anak yang pernah merasa ketakutan ketika mendengar suara keras, biasanya membutuhkan waktu untuk mau kembali bereksplorasi di lingkungan yang bersuara berisik," katanya.
Baca: 5 Rahasia Agar Anak Tidak Sakit-sakitan
Penyebab lain anak terlalu anteng adalah rasa bosan. Jangan salah, batita juga bisa merasa bosan apabila orangtua -seringkali tanpa sadar- memberikan stimulus yang monoton. Misal, terus-menerus bertanya tentang warna atau nama benda yang sama.
Dengan demikian, Mama sebaiknya tidak langsung berasumsi si kecil memang pendiam jika anak terlalu anteng. Cari tahu dulu penyebabnya, ya, Mam.
Baca: Balita Bikin Mama Stres? Ingat 8 Hal Ini!
(Amanda Setiorini)