Benarkah Anak Terlambat Bicara Pasti Menderita Autisme?

By Gisela Niken, Jumat, 11 Maret 2016 | 02:36 WIB
Benarkah Anak Terlambat Bicara Pasti Menderita Autisme? (Gisela Niken)

Tabloid-Nakita.com – Banyak orang mengategorikan anak yang terlambat bicara merupakan penderita autisme. Namun, tidak seluruhnya benar. Tak selamanya anak terlambat bicara pasti menderia autisme. Seorang ahli saraf anak, Stephen Camarat, Ph.D. menjelaskan berbagai kemungkinan mengenai anak yang terlambat bicara.

Terlambat bicara memang jadi salah satu ciri anak autis. “Rata-rata orangtua yang anaknya menderita autis juga mulai berkonsultasi dengan dokter setelah mengetahui bahwa anaknya terlambat bicara,” katanya. Di sisi lain, orang tua juga perlu mengetahui apa yang menyebabkan anaknya terlambat bicara. Biasanya kata-kata pertama pada anak muncul saat berusia 1 tahun. Faktanya, sebanyak 10% anak di usia 1 tahun belum mampu bicara kata sederhana sekalipun seperti “mama” dan “papa”.Baca juga: Ciri-ciri Anak Terlambat Bicara 

Sebuah studi di Harvard mengungkapkan sebanyak 70% anak berusia 1 hingga 2 tahun yang terlambat bicara tidak menderita autisme. Namun memang sebanyak 30% anak yang didiagnosis menderita autisme mengalami terlambat bicara. Lalu, apa yang menyebabkan anak terlambat bicara? Hal ini bisa jadi tanda bahwa anak mengalami cacat perkembangan lain seperti gangguan bahasa, cacat intelektual hingga gangguan pendengaran.

Apa yang perlu Mama dan Papa lakukan ketika anak terlambat berbicara? Mama dan Papa perlu datang ke dokter untuk mengetahui kondisi medis yang menyebabkan anak terlambat bicara. Selain itu, tes autisme jadi yang perlu dilakukan selanjutnya. Mama dan Papa juga tidak boleh menganggap anak yang terlalu aktif dan tidak bisa diatur adalah penderita autisme.Baca juga: Lakukan Ini Ketika Anak Terlambat Bicara 

Menurut Stephen, pengobatan anak terlambat bicara juga tidak boleh dalam pemaksaan. Berbagai bukti ilmiah mengatakan bahwa anak yang mengalami masalah bicara dan bahasa dapat diobati dengan cara terapi berbasis bermain. Anak yang terlambat bicara memang benar harus diajarkan bicara. Namun, cara yang lebih positif dan menyenangkan akan memudahkan proses pembelajaran tersebut.

Jadi, anak yang terlambat bicara tidak selamanya menderita autisme. Mama dan Papa perlu mendeteksi lebih lanjut mengenai autisme. Terapi-terapi sederhana seperti membacakan cerita hingga bernyanyi untuknya dapat Mama lakukan sendiri di rumah. Jangan melakukan pemaksaan terhadap anak yang terlambat bicara. (Niken/Psychology Today)