Kok, Si Kecil Bau Mulut?

By Dini, Kamis, 21 Januari 2016 | 01:45 WIB
Kok, Si Kecil Bau Mulut? (Dini)

Tabloid-Nakita.com - Bau mulut atau dalam bahasa medisnya disebut juga halitosis adalah bau tidak sedap yang dapat disebabkan banyak hal dari mulut. Bau mulut ini tidak hanya masalah bagi orang dewasa, tapi juga anak-anak.

Bau mulut biasanya terjadi pada anak dimulai ketika memiliki gigi, yaitu antara  usia 6-8 bulan ke atas, atau yang mulai minum susu dengan dot. Bau mulut dapat menjadi indikator adanya masalah yang berasal dari gigi, lidah, atau gusi anak kita.

Lalu, apa penyebab si kecil bau mulut? Simak penjelasan dari Drg. Chininta dari Poliklinik Gigi dan Mulut RS Hermina Bogor ini:

1. Tidak menjaga kebersihan mulut dengan baik. Sisa makanan yang terselip di antara gigi, gusi, mulut, dan kadang di permukaan amandel di bagian belakang mulut berinteraksi dengan bakteri yang tinggal di mulut. Alhasil, bisa menyebabkan bau mulut.

2. Gigi berlubang. Pada anak-anak, gigi berlubang adalah kasus tersering yang sering ditemukan sebagai penyebab bau mulut. Pasalnya, pada gigi berlubang, dapat terjadi penimbunan atau penumpukan sisa makanan yang membusuk dan plak. Makin banyak yang menumpuk, bau mulut makin tidak sedap.

3. Pilek dan hidung mampet. Saat si kecil pilek dan hidungnya mampet, kondisi mulutnya jadi kering. Karena sulit bernapas lewat hidung maka ia bernapas lewat mulut. Akhirnya, air ludah yang diproduksi di mulut anak berkurang, menyebabkan mulutnya jadi kering. Bakteri-bakteri yang biasanya dimatikan oleh air ludah jadi berkembang biak, meninggalkan sisa makanan yang membusuk di lubang gigi. Itulah yang bisa menyebabkan si kecil bau mulut.

4. Mengonsumsi jenis-jenis makanan tertentu. Bawang putih, bawang merah, ikan, makanan berkadar lemak tinggi, serta makanan berempah bisa menyebabkan bau mulut. Sebabnya, begitu tubuh memulai proses pencernaan di usus, kimia yang terkandung di dalam jenis makanan tersebut kemudian diserap ke dalam aliran darah. Selanjutnya akan terserap ke dalam paru-paru dan dilepas ke udara setiap kali anak bernapas.

(Hilman Hilmansyah)