Nakita.id - Moms, pemberian ASI eksklusif merupakan hal yang sangat penting untuk dilakukan para ibu. Terutama, bagi yang memiliki anak usia batita atau bayi dibawah 3 tahun. Hal ini lantaran ASI sendiri penting untuk mendukung tumbuh kembang anak menjadi lebih optimal. Idealnya, ASI diberikan kepada anak sampai ia berusia 2 tahun. Ketika sudah melewati masa 2 tahun, orangtua mungkin mulai bertanya-tanya apakah perlu untuk memberikan susu tambahan pada anak? Sebab, tidak semua Moms punya kesempatan untuk memberikan ASI-nya dengan lancar dalam waktu lama.
Oleh karena itu, banyak diantara mereka yang memilih susu formula sebagai alternatif untuk Si Kecil. dr. Adip Hermawan, MSc, SpA, Dokter Spesialis Anak dari RSU Islam Klaten, menjelaskan beberapa kondisi yang memperbolehkan ibu memberikan susu formula kepada bayi. "Sesuai dari rekomendasi WHO, memang nutrisi terbaik untuk bayi terutama di bawah 6 bulan tetap adalah ASI," katanya dalam acara Facebook Live Referenata bersama Nakita.id, pada Selasa (22/3/2022).
Meski begitu, ada suatu kondisi dimana seorang ibu tidak memungkinkan untuk memberikan ASI secara penuh. dr. Adip menjelaskan dua kondisi yang memperbolehkan ibu memberikan susu formula pada bayinya. Yakni, pertama dilihat dari kondisi sang ibu dan kedua dari kondisi anak. "Pertama, kondisi ibu yang kurang sehat perlu perawatan atau obat-obatan yang memang tidak disarankan untuk memberikan ASI," kata dr. Adip. "Karena, memang ada beberapa obat yang bisa disalurkan lewat ASI," lanjutnya. Dijelaskan olehnya, obat-obatan yang dikonsumsi ibu dikhawatirkan bisa memengaruhi kondisi bayi. "Jadi, pemberian susu formula salah satunya yang memang disarankan untuk diberikan," jelas dr Adip. Kondisi selanjutnya, dilihat dari kondisi bayinya sendiri. Apakah bayi tersebut memang memungkinkan untuk diberikan ASI. Baca Juga: Jangan Langsung Ganti Susu, Ternyata Ini Penyebab Feses Berwarna Hijau Setelah Minum Susu Formula
"Kedua, kita juga melihat kondisi bayinya, apakah si bayi ini ada gangguan pertumbuhan atau intake (asupan) dari ASI-nya memang kurang," kata dr. Adip. "Ini juga kondisi-kondisi yang memang perlu dipantau dan dicermati untuk nanti mendapatkan konklusi, apakah si bayi tersebut memerlukan susu formula atau tidak," lanjutnya. dr. Adip menjelaskan, perlu dipantau tumbuh kembang anak untuk menentukan apakah ia memang perlu diberikan susu fomula. Sebab, ada juga kondisi anak yang memang butuh asupan gizi dan nutrisi tambahan selain ASI. Ketika gizi dan nutrisi anak belum terpenuhi, hal ini ditandai dengan tinggi dan berat badannya yang tidak sesuai dengan usia. Lebih lanjut, dr. Adip menekankan, bukan berarti bayi yang tidak mendapatkan ASI, pertumbuhan dan perkembangannya tidak akan optimal. "Kadang ada ibu yang bertekad untuk memberikan ASI eksklusif, sementara dia enggak melihat bahwa perkembangan si bayi ini enggak sesuai dengan grafik usianya," kata dr Adip. "Ini juga enggak boleh sama sekali. Kita tetap harus melihat satu pertumbuhan bayi apakah sudah sesuai dengan usianya atau belum," tutupnya. Lupa apa saja kondisi yang memperbolehkan ibu memberikan susu formula kepada bayi? Cek halaman 2 untuk mengetahui jawabannya. (*)
Baca Juga: Si Kecil Alergi Susu Sapi? Berikut Cara Mencegah dan Mengatasinya Menurut Ahli