Sungguh Bikin Ngelus Dada! Niatnya Ingin Terkenal Seperti Rara Isti Wulandari Pawang Hujan MotoGP Mandalika, Ibu Asal Tuban Malah Meregang Nyawa Bersama Anak Laki-lakinya Usai Tolak Hujan Agar Panen Sawah Melimpah, Begini Kronologinya

By Aullia Rachma Puteri, Jumat, 25 Maret 2022 | 23:00 WIB
Sok-sokan jadi pawang hujan seperti Rara Isti Wulandari, ibu dan anak laki-laki asal Tuban meninggal dunia (Pexels.com)

Pada Selasa (22/03) pukul 07.00 WIB, Mariyem, tetangga korban, mengatakan awalnya dia mendengar teriakan minta tolong.

Ternyata suara itu dari kolam di pemandian Empu Supo, Tuban.

Mariyem lantas meminta saksi lainnya, Sumari yang merupakan tukang bersih-bersih untuk mengecek.

Sesampainya di lokasi, keduanya dikejutkan dengan adanya dua orang meninggal dunia dalam posisi terlentang menghadap barat.

"Yang anak posisinya di bawah, kedua tangannya memegang tangan ibunya. Korban bernama Marsih juga diketahui masih sering menjalani ritual di situ," ujarnya.

Kapolsek Grabagan, AKP Darwanto menjelaskan kronologi bermula saat Marsih, terlebih dulu menggelar ritual tolak hujan dengan cara bakar sesajen.

Sementara, sang anak, Mariyanto menunggu di dekat gerbang.

Baca Juga: Ngetop Jadi Pawang Hujan MotoGP Mandalika, Rara Isti Wulandari Ternyata Pernah Jamin Nasib Masa Depan Anak Pertama Lesti Kejora dan Rizky Billar Jadi Orang Jahat, 'Kamu Akan Mendapat Karma'

"Ritual ibarat nyekar dulu lah, terus membakar sesajen. Disitu kan ada pemandian yang mengandung belerang" ucap Kapolsek Grabagan, AKP Darwanto.

Ketika sang ibu tak kunjung muncul, anak pun sempat mencari ke lokasi kolam ritual, namun, sang ibu rupanya sudah terkapar.

Berniat bantu, nahasnya anak korban menghirup gas belerang di kolam tersebut. Sehingga, anak korban pun ikutan tewas di samping ibunya.

"Ditunggu anaknya gak dateng-dateng. Akhirnya anak nyusul. Tahu ibunya begitu, anaknya menolong. Karena menghirup gas belerang yang menyengat akhirnya korban dua-duanya meninggal," papar Darwanto.