Usut punya usut, penghasilan bisnis lapangan futsal itu diberikan Steno Ricardo pada ibunya.
"(Bisnis) Lapangan futsalnya sudah jalan, tapi penghasilannya itu tidak diambil dia sepeser pun. Dia (Steno) berikan ke mamanya," kata Mawar AFI.
Diungkap Mawar AFI, hingga mereka menikah, Steno Ricardo masih menafkahi ibu dan adiknya.
Sebagai istri, Mawar AFI merasa tak punya hak untuk melayangkan protes soal ini.
Alih-alih melayangkan protes, Mawar AFI sebisa mungkin menekan kebutuhan sehari-hari dengan mengorbankan uang tabungannya.
Pernah ada masa di mana tabungan Mawar AFI menipis hingga ia terpaksa minta uang penghasilan bisnis Steno Ricardo untuk membayar tagihan listrik.
"Tapi pernah saya kehabisan tabungan, saya bicara ke beliau, 'boleh gak uang lapangan kita ambil sedikit aja buat bantu bayar listrik'," cerita Mawar AFI.
Uang tersebut pun baru diterima Mawar AFI setelah Steno Ricardo membicarakannya terlebih dahulu dengan sang ibu.
Mendengar cerita Mawar AFI, Denny Sumargo mengaku tak habis pikir dan heran dengan cara Steno Ricardo mengatur keuangan.
"Kok aneh, sih?"
"Logika saya enggak nyampe," sahut Denny Sumargo.