Anak Takut Masuk Sekolah karena Dipengaruhi Temannya

By Dini, Rabu, 25 Mei 2016 | 06:25 WIB
Anak Takut Masuk Sekolah karena Dipengaruhi Temannya (Dini)

Tabloid-Nakita.com - "Putera saya sekarang 6 tahun, rencananya tahun ajaran depan saya akan memasukkannya ke SD. Tetapi akhir-akhir ini anak saya kerap kali menangis saat pulang dari bermain. Dia mengatakan tidak mau masuk SD.  Maunya TK saja. Setelah saya tanya, ternyata teman mainnya yang memang sudah kelas 1-2 SD menakut-nakuti bahwa di SD pelajarannya susah, gurunya galak. Jadi sekarang si kecil mudah takut. Kalau mendengar kata "SD" saja, dia mudah menangis. Saat belajar pun kerap kali menangis karena takut. Saya khawatir dengan hal ini. Bagaimana menyikapinya agar ketakutan tersebut tidak berlarut-larut dan mengganggu pikiran si kecil?" (Wiwin, Jakarta)Saat ini anak takut masuk sekolah karena dipengaruhi oleh temannya, kejadian ini perlu diatasi dengan memberikan pengalaman pada anak bahwa belajar merupakan kegiatan yang menyenangkan. Saya jadi bertanya-tanya, apakah di TK-nya banyak diberikan kegiatan membaca, menulis?

Bu Wiwin menyatakan bahwa pada waktu belajar pun anak kerap menangis karena takut, apakah gejala ini muncul di sekolah atau dirumah? Kalau terjadi di rumah, maka cara Ibu mengajak anak belajar perlu diubah, mungkinkah Ibu cenderung memaksa anak belajardan metode mengajarnya tidak tepat sehingga anak mengalami kesulitan dan merasa ketakutan? Kalau dibiarkan terus, dikhawatirkananak mengasosiasikan belajar adalah kegiatan yang tidak menyenangkan dan menakutkan.

Apabila di TK-nya saat ini sudah banyak diberikan Pekerjaan Rumah, dampingi anak ketika mengerjakan tugas. Apabila cara menulisnya salah, segera perbaiki atau dapat dibantu dengan meminta anak menyambung titik-titik yang berbentuk huruf atau angka. Perhatikan arah pensil ketika bergerak menyambung titik-titik tersebut, dan perhatikan cara memegang pensil, apakah sudah tepat?

Apabila ingin melatih anak mengenali abjad, lakukan melalui permainan-permainan agar tidak membosankan. Misalnya, menebak huruf yang dituliskan dengan jari di punggung anak, melompati matras yang mengandung abjad, ibu memberikan instruksi pada anak agar ia melompat ke huruf tertentu. Atau sebaliknya ketika dia melompat di atas suatu huruf, tanyakan huruf apakah itu? Demikian pula dengan belajar angka, selain menyebutkan angka 1 ke angka 10 secara berurutan, minta anak menebak angka.

Selain itu dapat dibantu dengan menyediakan beberapa mainan, minta anak menghitung berapa jumlah mainan yang dia miliki. Pada intinya, Ibu perlu menyisihkan waktu mengajak anak bermain sambil belajar. Dengan demikian, tidak ada kejadian lagi anak takut masuk sekolah. Setidaknya, ketakutan ini akan berkurang secara berangsur-angsur.

Narasumber: Dra. Mayke S. Tedjasaputra, MSI, Play Therapist & Psikolog