Tabloid-Nakita.com – Sebagian orangtua senang sekali meminta anak untuk mengejar kemenangan. Banyak orangtua yang tidak menyiapkan anak dalam menerima kekalahan. Kebanyakan orangtua justru menyalahkan pihak lain yang menyebabkan anak kalah. Sebaiknya, Mama justru perlu mengajarkan anak menerima kekalahan.Baca juga: Atasi si tak mau kalah
Persaingan yang buruk menjadi salah satu dampak jika Mama hanya mengajarkan kemenangan adalah segalanya. Hal ini akan membuat anak punya pola pikir untuk menguasai. Hal ini akan fokus pada hasil bukan pada proses dan pengembangan.
Untuk itu, Mama memang perlu mengajarkan anak untuk menerima kekalahan. Anak tidak mudah merasa minder. Ia akan selalu merasa percaya diri ketika ada kekalahan. Mereka tidak mudah untuk menyerah dan tetap berjuang. Namun, bukan berarti Mama tidak mengajarkan kompetisi pada anak.Baca juga: Plus minus sok jagoan
Mama juga harus tetap mengajarkan anak bahwa di dunia ini ia harus punya kemampuan untuk berkompetisi. Namun, ajarkan padanya bahwa melakukan segala sesuatu dengan maksimal lebih terpenting dalam menggapai kemenangan. Anak yang tidak biasa dengan kekalahan akan lebih mudah merasa hancur dan justru membuat anak malas untuk mencoba lagi.
Serangkain studi juga menunjukkan bahwa anak yang terbiasa untuk mencapai kemenangan akan cenderung mencari cara untuk curang. Sikap seperti ini tentu sangat tidak baik untuk tumbuh kembang anak. Kejujuran akan menjadi hal yang didapatkan anak ketika mereka memilih melakukan yang terbaik dan siap untuk menerima apapun hasilnya.
Etika ini juga sangat memengaruhi keterampilan sosialnya. Ketika ia curang, ia akan cenderung tidak memedulikan orang lain dan tidak memiliki rasa empati. Anak yang selalu punya pola pikir menang juga tidak memiliki rasa ingin tahu dan kreativitas yang tinggi. Ketika anak diperkenalkan dengan kekalahan, ia akan cenderung mencari cara untuk jadi lebih baik dan menang.Baca juga: 5 kebiasaan agar anak senang di sekolah
Anak yang memahami arti kompetisi juga akan memberikan cara-cara positif. Mereka juga mungkin untuk bekerja sama dengan orang lain dan memiliki keterampilan sosial yang baik. Anak juga jadi senang mencari hal-hal baru dan mau untuk mengambil risiko.
Melihat begitu banyak manfaat dari mengajarkan anak menerima kekalahan, Mama perlu menanamkan daya juang yang tinggi pada anak. Mama harus menerima apapun yang jadi hasil si kecil karena itu adalah hasil terbaiknya. Membantunya mencapai yang terbaik akan jauh lebih baik ketimbang hanya meminta hasilnya saja.
(Niken/Kidspot)