Latih Kesabaran Anak Dengan Cara Ini

By Gisela Niken, Sabtu, 30 April 2016 | 02:00 WIB
Latih Kesabaran Anak Dengan Cara Ini (Gisela Niken)

Tabloid-Nakita.com – Berada di tempat umum terkadang membuat kita harus menunggu. Hal ini tentu menyulitkan Mama ketika membawa si kecil. Ia akan mengalami kegelisahan bahkan rewel karena tidak sabar untuk menunggu. “Pada usia ini anak-anak tidak memiliki kemampuan untuk menunda kepuasan,” ujar Pete Stavinoha, Ph.D., seorang psikolog anak di Children Medical Center, Dallas. Untuk itu, Mama perlu beberapa cara untuk melatih kesabaran anak.Baca juga: Emosi batita dan cara mengatasinya

Anak yang tidak sabar biasanya terjadi karena ia mendapatkan banyak energi. Ia cenderung ingin bergerak kesana kemari. Untuk itu, cobalah membuang energinya dengan mengajaknya menari dan bergerak-gerak. Hal ini juga akan memecahkan fokusnya sehingga tidak hanya fokus pada lamanya waktu menunggu. Mama juga bisa bermain tebak-tebakan atau mempelajari benda atau hal baru yang belum pernah ia temui sebelumnya.

Mama juga bisa mengajaknya tertawa dan melakukan kegiatan yang menimbulkan tawanya. Hal ini juga akan menghilangkan stres serta kegelisahan yang muncul akibat menunggu. Gerakan kecil seperti memainkan ekspresi muka hingga menirukan aneka suara binatang dapat Mama lakukan tanpa membutuhkan ruang gerak yang besar.Baca juga: Anak rewel saat ditinggal pergi

Persiapan yang matang sebelum pergi juga sangat dibutuhkan. Mama mungkin sudah mengetahui bahwa akan mendapatkan waktu menunggu, untuk itu Mama bisa menyiapkan camilan dan juga mainan yang akan membuat mereka tenang. Katakan pula padanya bahwa proses menunggu ini adalah caranya untuk melatih kesabaran. Berikan pujian jika ia berhasil duduk tenang dan tidak rewel selama menunggu.Baca juga: Cara cepat menenangkan bayi rewel di tempat umum

Cara sederhana tersebut secara tidak langsung melatih kesabaran pada anak bahwa terkadang ia harus melalui proses menunggu. Bahwa tidak semua yang ia inginkan dapat langsung ia dapatkan. Katakan pada si kecil bahwa menunggu yang ia rasakan masih belum seberapa. Saat ia dewasa ia akan mendapatkan hal yang sama seperti menunggu untuk bisa lulus sekolah dan lain-lain.  (Niken/Parents)