Anak Maunya Ditunggui di Dalam Kelas

By Ipoel , Senin, 21 April 2014 | 02:40 WIB
Anak Maunya Ditunggui di Dalam Kelas (Ipoel )

TANYA:Salam kenal Bu Mayke, saya Fitri, bunda dari Revani Saidah Azzahrah (3,6). Anak saya saat ini sudah mulai masuk playgroup, tapi ada satu masalah yaitu anak tidak mau ditinggal. Maunya ditunggui di dalam kelas. Selain itu kalau main ke rumah tetangga juga maunya ditemani. Padahal di rumah tergolong anak yang periang dan tak mau diam, serta cukup pemberani untuk mencoba permainan baru. Dia juga sebenarnya mudah bergaul dengan teman-temannya. Bagaimana cara mengatasinya supaya tidak pemalu? Terima kasih sebelumnya, jawaban Ibu akan sangat membantu saya. Fitriah - via e-mailJAWAB:Salam kenal juga Bu Fitriah. Sisi positif Revani adalah mudah bergaul dengan teman-temannya, sedangkan masalahnya sekarang adalah belum mau ditinggal di kelompok bermain ataupun ketika bermain di rumah teman.Bermain di rumah teman, boleh ditemani untuk sementara waktu, agar Anda bisa mengamati apa yang terjadi dengan anak-anak ketika mereka berkumpul bersama-sama. Anak bisa bermain dengan teman-temannya, ibunya bisa mengamati dari dekat atau bahkan bergabung dengan anak untuk bermain bersama sehingga kualitas permainan anak bisa meningkat dan ia bisa belajar banyak hal dari kegiatan bermain tersebut. Sebaliknya, jangan terlalu banyak mengiterupsi ide-ide yang dikembangkan oleh anak, ikuti saja tema cerita atau cara mereka bermain. Bila Ibu ingin memberi masukan dalam rangka memperkaya tema cerita anak-anak ini, cukup dengan menawarkan ide Ibu dan tidak memaksakan kehendak Ibu. Ketika usianya sudah 4 tahun, Ibu bisa meninggalkannya bermain di rumah teman, asalkan segi keamanan untuk anak-anak ini terjamin.Bagaimana dengan di sekolah? Kelebihan Revani yang mudah bergaul bisa dimanfaatkan. Berikan kesempatan dia bermain dengan anak-anak sebelum kegiatan kelas dimulai dan setelah pulang sekolah. Kalau anak merasa dirinya sudah bisa melebur dengan teman-temannya, dengan sendirinya dia lebih berani ditinggal di dalam kelas. Guru bisa dimintai bantuannya untuk mendekatkan diri pada anak, tapi jangan sampai anak bergantung pada guru, mengintil ke mana pun gurunya pergi. Sering kali saya memberi saran pada para orangtua agar banyak mempertemukan anak dengan teman-teman sekolah di luar waktu program play group. Semoga masalah Revani bisa segera diatasi.