Nakita.id - Moms, masalah bau badan juga bisa terjadi pada anak-anak, lo!
Seiring bertambahnya usia, anak akan lebih banyak bersentuhan dengan lingkungannya.
Anak juga jadi lebih aktif dan tidak takut untuk bermain kotor-kotoran.
Namun, apabila Si Kecil punya rutinitas kebersihan yang baik tapi masih bau badan, Moms perlu waspada.
Melansir dari Parenting Firstcry, bau badan disebabkan oleh bakteri yang dihasilkan oleh kelenjar keringat ekrin dan apokrin.
Kelenjar ini menghasilkan keringat saat kita berada di suhu panas dan lembap, saat sedang demam, atau makan makanan pedas.
Sementara kelenjar apokrin menghasilkan keringat saat kita melepaskan sensitif adrenalin seperti ketakutan, kecemasan atau stres, dan saat melakukan aktivitas fisik berat.
Keringat yang dihasilkan oleh kelenjar ini umumnya berminyak dan tidak berbau, tetapi dapat menimbulkan aroma tak sedap saat berinteraksi dengan bakteri.
Pada dasarnya, bau badan pada anak terbilang wajar, terutama pada remaja.
Biasanya memasuki usia 9-12 tahun, bau badan ditandai sebagai awal pubertas.
Namun, jika anak yang masih berusia 3-8 tahun mengalami bau badan, kondisi ini tidak boleh diabaikan, Moms!