Nakita.id - Selama masa kehamilan kesehatan Moms amat perlu untuk dijaga. Ada beberapa penyesuaian dari segi gaya hidup yang harus dilakukan untuk mempertahankan kondisi tubuh.
Salah satu yang sering dikhawatirkan oleh Moms saat hamil adalah jika memiliki hewan peliharaan di rumah.
Kira-kira, boleh tidak sih tetap berada dalam satu atap dengan hewan peliharaan yang selama ini menemani kita?
Tak jarang Moms mengkhawatirkan, terutama yang memiliki anjing atau kucing, tentang bagaimana jika bulunya memengaruhi kesehatan Moms dan bayi yang ada di dalam kandungan.
Akhirnya, Moms dan Dads memutuskan untuk membuka adopsi untuk siapapun yang mau merawat anak bulu atau anabul. Bahkan tak sedikit juga dari Moms dan Dads yang memutuskan untuk membuang anabul begitu saja.
Cara ini sebaiknya tidak dilakukan, ya, Moms. Apalagi jika di rumah ada anak. Hal ini hanya akan mengajarkan anak untuk tidak sayang pada hewan.
Banyak mitos mengenai memelihara anabul saat masa kehamilan. Salah satunya tentang bulu yang dapat memengaruhi kesehatan bumil atau rentan akan keguguran.
Hal ini salah kaprah, bulu hewan tidak berpengaruh terhadap ibu hamil.
Yang harus diwaspadai oleh Moms dan siapapun yang menghuni rumah adalah toksoplasmosis.
Baca Juga: Bahaya Bulu Kucing untuk Ibu Hamil, Benarkah Menyebabkan Keguguran karena Terpapar Parasit?
Toksoplasmosis ini adalah infeksi pada ibu hamil karena parasit dari peliharaan. Parasit ini ada pada feses atau kotoran hewan peliharaan.
Apa saja risiko yang harus ditanggung apabila Moms mengalami toksoplasmosis?