Ruangguru Rilis Laporan Dampak Ruangguru pada 2021 di Indonesia, Berhasil Gaet 38 Juta Pengguna dan Diakses 200 Juta Kali

By Geralda Talitha, Senin, 20 Juni 2022 | 15:00 WIB
Ruangguru luncurkan laporan dampak selama 2021 ()

 

Nakita.id - Pemerataan akses pendidikan berkualitas masih menjadi tantangan besar di dunia pendidikan Indonesia.

Terlebih dengan adanya pandemi COVID-19 yang turut berimbas pada sektor pendidikan dan mengancam proses pembelajaran siswa.

Tak hanya sektor pendidikan, pandemi COVID-19 juga membuat tingkat pengangguran di Indonesia semakin tinggi.

Tahun 2021 juga menjadi momentum besar untuk pemulihan pendidikan di Indonesia. 

Kendati demikian, sektor pendidikan masih menghadapi tantangan dalam menyediakan sumur pengetahuan yang tepat bagi komunitas guru, dan para siswa, dalam menimba ilmu karena kelemahan sistem one size fits all dalam mengidentifikasi kebutuhan siswa yang majemuk.

Permasalahan tersebut membuat Ruangguru melakukan analisa dan menghadirkan solusi cermat bagi berbagai isu kesenjangan dunia pendidikan demi pelestarian pendidikan Indonesia. 

Dalam acara yang digelar secara virtual melalui Zoom pada Senin (20/06/2022) yang dihadiri rekan-rekan media, Ruangguru memaparkan laporan terkait hal yang telah dilakukan dan berdampak positif bagi sektor pendikan dan ketenagakerjaan di 2021.

Acara ini juga dihadiri oleh selaku pendiri dan direktur utama  Ruangguru, Iman Usman selaku Co-Founder dan COO Ruangguru, serta Danny Januar Ismawan selaku Direktur Layanan Masyarakat dan Pemerintah, BAKTI Kominfo.

Belva Devara juga menyebutkan tujuan dilakukannya Laporan Dampak Ruangguru 2021 ini.

 Baca Juga: Daftar Taman Kanak-kanak di Jakarta dengan Biaya yang Relatif Murah, Bisa Jadi Opsi Pilihan Para Orangtua

"Laporan Dampak ini merupakan bentuk pertanggungjawaban dan komitmen sosial dari berbagai produk, program, dan inisiatif sosial yang telah dihasilkan oleh Ruangguru sepanjang tahun 2021.

Berbagai dampak yang dihasilkan ini tidak lepas dari kerja sama yang solid dari seluruh tim Ruangguru di berbagai daerah di Indonesia dan berbagai mitra pemerintah, swasta, dan masyarakat sipil," ungkap Belva Devara.