Nakita.id - Banyak yang bertanya-tanya mengenai kegiatan pencegahan stunting di Puskesmas.
Kegiatan pencegahan stunting di Puskesmas ternyata sedikit berbeda dengan di Posyandu.
Tim Nakita telah mewawancarai Maryunanto Jati Waluyo, AMG selaku Nutrisionist di Puskesmas Purwosari Surakarta mengenai kegiatan pencegahan stunting di Puskesmas.
Maryunanto Jati Waluyo atau biasa dipanggil Yunan merupakan konselor Pemberian Makanan Bayi dan Anak, Konselor Pendukung Ibu dan tergabung dalam Relawan Bebas Stunting yang diinisiasi @generasibebasstunting.
Mulanya Yunan menjelaskan mengenai apa itu stunting.
"Stunting adalah kekurangan gizi kronis karena kegagalan pertumbuhan. Stunting ditandai dengan tingi badan anak lebih pendek dari rata-rata anak lain yang seusianya," jelas Yunan.
"Stunting dipengaruhi oleh faktor nutrisi, sanitasi dan penyakit infeksi," sambungnya.
Yunan kemudian menjelaskan mengenai kegiatan pencegahan stunting di Puskesmas.
"Kegiatan pencegahan stunting di Puskesmas meliputi pencegahan dan intervensi seperti pemberian edukasi kepada masyarakat tentang stunting," ungkapnya.
Yunan juga menjabarkan mengenai kegiatan pencegahan stunting di Puskesmas.
"Pencegahan dari kegagalan 1000 hari pertama dengan edukasi pemberian TTD (tablet tambah darah) minimal 90 tablet kepada ibu hamil, edukasi pemenuhan gizi ibu hamil, edukasi pada ibu hamil tentang IMD, ASI, MP ASI, dan imunisasi serta edukasi persalinan oleh nakes," ujarnya.
Baca Juga: Ini Variasi Menu PMT Posyandu Balita Cegah Stunting di Posyandu yang Kaya Gizi dan Nutrisi