Namun, Hermida memberikan catatan objek risetnya tersebut memiliki ritme tidur yang teratur, seperti bangun tidur di pagi hari dan tidur malam tidak terganggu.
Nah, dari dua waktu itu mana yang paling pas dan cocok untuk kita?
Masing-masing individu baiknya mengonsultasikannya dengan dokter.
Sebab, seperti yang sudah disebutkan di atas, aturan dan dosis darah tinggi masing-masing individu bisa berbeda.
Menurut ahli jantung dari RS Lenox Hill di New York, AS, Dr. Satjit Bhusri, berpendapat pasien perlu berkonsultasi dengan dokternya terkait waktu minum obat.
Menurutnya, waktu terbaik minum obat bagi pasien tergantung dengan kondisi fisik, aktivitas, dan tekanan darah masing-masing.
Alih-alih terlibat dalam perdebatan waktu minum obat, Bhusri lebih menekankan pada pentingnya konsistensi untuk mengoptimalkan kontrol tekanan darah.
Obat Darah Tinggi yang Ditarik BPOM dari Peredaran
Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) telah menarik lima obat darah tinggi dari pasaran.
Dalam penjelasan resminya BPOM menyebut langkah itu merupakan tindak lanjut dari temuan BPOM Amerika (FDA) terkait zat pengotor N-Nitrosodiethylamine (NDEA) pada bahan baku Ibesartan dari perusahaan farmasi China.
Inilah detail mengenai lima obat darah tinggi yang baru saja ditarik BPOM dari pasaran:
1. Cardiocom Kaptab Salut Selaput 150 dan 300 mg dari PT Combiphar
2. Irbesartan Tablet Salut Selaput 150 dan 300 mg dari PT Otto Pharmaceuticals Industries
3. Irbesartan Tablet Salut Selaput 150 dan 300 mg dari PT Pertiwi Agung
4. Tensira Tablet Salut Selaput 150 dan 300 mg dari PT Pertiwi Agung
5. Opisar Tablet Salut Selaput 150 dan 300 mg dari PT Abbott Indonesia
Artikel ini telah tayang di GridHeath dengan judul "Minum Obat Darah Tinggi Malam Hari dan Pagi Hari, Mana yang Paling Baik?"