6 Cara Agar Terbiasa Bangun Pagi

By Dini, Rabu, 23 Maret 2016 | 07:30 WIB
6 Cara Agar Terbiasa Bangun Pagi (Dini)

Tabloid-Nakita.com - Ada orang yang terbiasa tidur malam dan bangun siang, ada pula orang yang selalu tidur cepat dan bangun pagi. Meskipun mungkin termasuk golongan pertama, Mama tentu tidak bisa memanjakan diri dengan bangun siang. Bagaimana pun, ada suami dan anak-anak yang membutuhkan Mama untuk menyiapkan aktivitas di pagi hari.

Namun jika Mama terbiasa tidur malam tetapi harus selalu bangun pagi, tentu Mama jadi kekurangan tidur. Akibatnya, sepanjang hari Mama merasa mengantuk. Nah, bagaimana sih caranya diri agar terbiasa bangun pagi dalam keadaan tubuh yang bugar?

Matikan televisi dan gadgetNonton film, membaca-baca berita, atau meng-update status di media sosial sebelum tidur memang sangat menggoda. Tapi percayalah, aktivitas itu ternyata sangat menyita waktu. Tiba-tiba saja sudah pukul 01.00 malam. Bagaimana Mama bisa bangun pagi kalau malamnya keasyikan nonton televisi atau gadget-an? Boleh saja kok, mengisi waktu sebelum tidur dengan kegiatan ini. Tapi batasi waktunya agar Mama tidak tidur terlalu larut.

Tidur lebih cepatIdealnya, Mama tidur selama 8 jam sehari. Jika Mama setiap hari baru tidur pukul 24.00, tentu Mama baru akan bangun pukul 08.00 pagi. Namun, ini tentu bukan kebiasaan yang baik kecuali Mama sedang liburan. Jika Mama harus bangun pukul 06.00 setiap hari, tentu Mama harus mempercepat waktu tidur agar syarat 8 jam sehari itu terpenuhi. Kalau Mama tak bisa tidur sebelum pukul 01.00 malam, tentu Mama akan selalu kekurangan tidur. Agar terbiasa bangun pagi, mulai sekarang usahakan untuk tertib tidur pukul 22.00 dan bangun tepat pada pukul 06.00.

Perbaiki kualitas tidur Kualitas tidur yang buruk menyebabkan kita merasa kurang tidur, meskipun sebenarnya sudah cukup. "Normal saja terbangun lima sampai tujuh kali pada malam hari, karena kita melalui siklus tidur. Kita biasanya langsung tidur lagi setelah setiap siklus, dan tidak ingat bahwa tadi sempat terbangun," kata Shelby Harris, PsyD, direktur program pengobatan masalah tidur di Montefiore Medical Center. Seiring bertambahnya usia, kita bisa betul-betul terbangun sekali atau dua kali, sehingga merasa pening keesokan paginya. Jika masalah tidur ini sangat mengganggu, cobalah berkonsultasi dengan dokter.

Hindari menunda alarmBiasanya, Mama memasang tombol "snooze" ketika alarm di ponsel berbunyi, agar Mama bisa memperpanjang tidur 5 atau 10 menit lagi. Padahal, cara ini malah merugikan. "Ketika bangun, tubuh Anda dalam proses sleep inertia, yaitu melambannya fisik dan mental yang akan hilang setelah sekitar 15 menit," jelas James Wyatt, PhD, direktur penelitian mengenai kelainan tidur di Rush University, Chicago. Menidurkan tubuh lagi membuat Mama berada dalam fase tidur sementara (yang tidak berkualitas), dan kemudian kembali ke fase sleep inertia begitu alarm berbunyi lagi.  Bayangkan jika Mama melakukannya berulangkali. Lebih baik, segera buka mata, duduk (untuk mengumpulkan kesadaran), lalu segera bangkit dari tempat tidur.

Lakukan hal menyenangkan setelah bangun Mama mungkin merasa harus melakukan sesuatu setelah bangun, misalnya: joging. Padahal, Mama tidak menyukai joging. Hal ini membuat usaha bangun pagi yang sudah sulit menjadi semakin menyebalkan. "Kalau Anda ingin berolahraga, cari jenis olahraga yang Anda sukai sehingga Anda bersedia bangun lebih pagi untuk melakukannya," ungkap Laura Vanderkam, penulis buku I Know How She Does It and What the Most Successful People Do Before Breakfast. Lebih mudah memilih melakukan sesuatu yang Mama nikmati, ketimbang melakukannya karena merasa harus.

Sarapan yang bergiziMenurut pakar nutrisi Caroline Kaufman, sarapan idealnya meliputi sumber protein, karbohidrat berserat tinggi seperti gandum utuh, buah atau sayuran, dan lemak sehat. Mama bisa memilih oatmeal dengan potongan strawberry, omelet makaroni atau roti isi telur dan keju yang ditambah sedikit sayuran. Nasi pecel atau bubur manado juga cocok untuk sarapan. Untuk yang tak biasa makan terlalu kenyang bisa membuat smoothie buah. Intinya, sarapan bergizi diperlukan agar Mama merasa berenergi dan siap untuk beraktivitas, tidak malah lemas karena mengonsumsi makanan yang terlalu berlemak.

Agar terbiasa bangun pagi, Mama memang perlu disiplin melakukan kebiasaan-kebiasaan baru di atas. Paling tidak, lakukan satu kebiasaan baru dulu sebelum melakukan yang lain agar tidak terasa berat untuk Mama.

(Dini/Prevention)