Anak Kurus Bisa Jadi Pertanda Cacingan, Bagaimana Cara Menanganinya?

By Yussy Maulia, Sabtu, 22 Oktober 2022 | 10:35 WIB
Berat badan merupakan indikator status gizi anak. (Shutterstock)

Nakita.ID – Berat badan merupakan salah satu indikator status kesehatan dan gizi anak. Tak heran, Moms menjadi khawatir saat mendapati tubuh anak tidak ideal sesuai dengan usia dan tinggi badannya, baik kekurusan ataupun kegemukan. 

Pada kasus tubuh anak kurus, biasanya disebabkan oleh asupan nutrisi yang kurang seimbang. Namun, jika kebutuhan nutrisi anak sudah terpenuhi, tetapi tubuhnya tetap kurus, bisa jadi anak mengalami infeksi cacing usus atau biasa disebut cacingan.

Melansir laman resmi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), cacingan dapat terjadi ketika telur atau larva cacing masuk ke dalam tubuh anak, baik melalui air saat mandi, makanan, minuman, maupun kotoran yang menempel pada permukaan benda.

Apabila masuk melalui mulut, telur cacing dapat berkembang dalam usus anak, lalu menjadi parasit dan menyerap nutrisi dari makanan yang dikonsumsi anak. Itulah mengapa cacingan dapat menyebabkan anak kurus.

Baca Juga: Penting Tahu Ciri Anak Cacingan dan Cara Pengobatan Alami Anak Cacingan

Selain menyebabkan anak kurus, cacingan juga dapat menimbulkan gangguan kesehatan lain, seperti sering sakit perut, rasa gatal di sekitar anus, dan diare. Oleh karena itu, Moms sebaiknya tak menganggap remeh cacingan.

Berikut sejumlah cara yang dapat Moms lakukan untuk menangani cacingan yang bisa menyebabkan anak kurus.

  1. Terapkan perilaku hidup bersih dan sehat

Menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) dapat menjadi salah satu cara efektif untuk mencegah berbagai penyakit, termasuk cacingan.

Penerapan PHBS dapat dilakukan dengan menciptakan lingkungan rumah yang bersih, seperti mengolah sampah dengan baik serta membersihkan kamar mandi dan toilet secara rutin.

Baca Juga: Musim Hujan Riskan Membuat Pakaian Bau Apek, Simak Tips Mencuci yang Benar Agar Pakaian Bersih Sempurna

Selain itu, pastikan Moms selalu memberikan anak makanan yang sehat, serta terbuat dari bahan-bahan yang segar dan bersih.

Di samping itu, Moms juga dapat mengajarkan anak untuk menerapkan PHBS sejak dini. Penerapan PHBS dapat dimulai dengan cara sederhana, seperti mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir sebelum makan dan setelah beraktivitas, serta melakukan aktivitas fisik atau berolahraga setiap hari.

  1. Rutin minum obat cacing

Untuk mencegah pertumbuhan cacing parasit dalam tubuh, WHO menganjurkan konsumsi obat cacing setiap 6-12 bulan sekali. Anjuran tersebut berlaku bagi anak-anak maupun orang dewasa.

Melansir laman kesehatan Patient, obat cacing umumnya bekerja dengan cara melumpuhkan cacing yang ada di dalam usus. Cara ini akan membunuh dan membuang cacing beserta telurnya melalui feses.

Baca Juga: Disarankan Konsumsi Setiap Enam Bulan Sekali, Seberapa Penting Obat Cacing bagi Anak?

Namun, ada pula obat cacing yang bekerja dengan cara mencegah agar cacing tidak bisa menyerap nutrisi makanan di dalam usus sehingga cacing akan mati kelaparan. Namun, cara tersebut hanya akan membunuh cacing dan tidak dapat membunuh telurnya.

Moms dapat melakukan konsultasi kepada dokter atau apoteker untuk mendapatkan rekomendasi obat cacing yang tepat bagi anak.

  1. Pastikan kebutuhan nutrisi si kecil terpenuhi

Moms, cacingan biasanya menyebabkan hilangnya nafsu makan sehingga anak kurus.

Dilansir dari laman BBC, hilangnya nafsu makan pada anak disebabkan oleh reaksi peradangan yang ditimbulkan oleh sistem imun tubuh untuk melawan infeksi cacing pada sistem pencernaan.

Baca Juga: Resep MPASI 6 Bulan, Puree Tomat dan Wortel yang Tinggi Serat

Oleh sebab itu, Moms perlu memastikan anak tetap mendapat asupan nutrisi yang cukup agar berat badannya tidak turun secara drastis saat mengalami cacingan.

Pastikan Moms memenuhi kebutuhan gizi makro si kecil. Gizi makro merupakan zat gizi yang dibutuhkan tubuh si kecil dalam jumlah besar. Zat gizi ini meliputi karbohidrat, protein, dan lemak.

Kebutuhan karbohidrat dapat diperoleh melalui konsumsi nasi, gandum, kentang, dan jagung. Sementara itu, kebutuhan protein bisa dipenuhi melalui konsumsi telur, daging ayam, daging merah, ikan laut, kacang-kacangan, serta susu dan produk olahannya.

Kebutuhan lemak dapat Moms penuhi melalui konsumsi makanan yang mengandung lemak baik, seperti alpukat, minyak zaitun, kacang almon, edamame, dan cokelat hitam (dark chocolate).

Baca Juga: 5 Makanan Sumber Protein Tinggi untuk Anak, Bagus untuk Kesehatan Kecerdasan

Tak ketinggalan, Moms juga perlu memenuhi kebutuhan gizi mikro si kecil. Meski dibutuhkan dalam jumlah kecil, gizi mikro dapat membantu meningkatkan sistem imun dan mengoptimalkan penyerapan nutrisi dalam tubuh si kecil.

Adapun gizi mikro yang dibutuhkan si kecil adalah vitamin A, vitamin B, vitamin C, vitamin D, dan vitamin K. Selain itu, gizi mikro juga terdiri dari beberapa jenis mineral, seperti kalsium, zat besi, yodium, dan zinc.

Kebutuhan zat gizi mikro dapat Moms penuhi dengan memberikan asupan sayur, buah-buahan, dan susu kepada si kecil.

Anak kurus memang tidak selalu menjadi tanda cacingan, Moms. Namun, tidak ada salahnya menerapkan gaya hidup bersih dan sehat, serta memastikan kebutuhan nutrisi si kecil terpenuhi untuk mendukung tumbuh dan kembangnya secara optimal.