Nakita.id – Saat ini, kasus gagal ginjal akut tengah ramai diperbincangkan.
Bagaimana tidak, gagal ginjal akut disebut-sebut telah menjangkiti puluhan anak di Gambia, Afrika Barat.
Menyusul kabar tersebut, belum lama ini, Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin juga mengumumkan bahwa kasus gagal ginjal akut telah terjadi di Indonesia.
Melansir dari Kompas, Budi menyebutkan kasus gagal ginjal di Indonesia sudah mencapai 241 kasus yang tersebar di 22 provinsi.
Tak tanggung-tanggung, per 21 Oktober 2022, telah terjadi 133 kematian atau 55 persen dari kasus.
"Sampai sekarang, kita sudah mengidentifikan telah dilaporkan adanya 241 kasus gangguan gagal ginjal akut di 22 provinsi," ujarnya.
Lonjakan kasus ini dilaporkan terjadi sejak Agustus 2022 lalu.
Mayoritas, penderitanya adalah anak-anak yang berusia di bawah 5 tahun.
Adapun dugaan penyebab gagal ginjal akut pada anak adalah lantaran obat batuk sirup yang mengandung dietilen glikol dan etilen glikol.
Penyelidik Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menemukan bahwa tingkat dietilen glikol dan etilen glikol dalam obat tersebut tidak dapat diterima dan akhirnya justru menjadi racun.
Akibat kejadian ini, banyak orangtua yang khawatir memberikan obat sirup untuk anak.
Baca Juga: Indikasi Anak Terkena Gagal Ginjal Akut, Ini Tanda-Tanda Awal yang Harus Orangtua Pahami