Kiat Memilih Jenis Kelamin Janin

By Saeful Imam, Senin, 19 Desember 2016 | 04:44 WIB
Kiat Memilih Jenis Kelamin Janin (Ipoel )

Tabloid-Nakita.com - Bagi Mama yang sudah punya anak lelaki, pasti ingin anak perempuan untuk  kehamilan berikutnya. Demikian pula sebaliknya. Nah, bila Mama ingin memilih jenis kelamin janin yang diinginkan, Mama bisa mencoba metode ini.

Sebelumnya, Mama Papa perlu tahu bahwa jenis kelamin ditentukan oleh sperma karena sperma memiliki dua kromosom berbeda, yaitu XY. Sedangkan sel telur mempunyai dua kromosom yang sama, yaitu XX. Dengan demikian, jika kromosom X dari sel sperma yang membuahi sel telur, maka jadilah anak perempuan. Namun jika kromosom Y dari sel sperma yang membuahi sel telur, maka jadilah anak laki-laki.

Baca juga: Memilih jenis kelamin bayi dengan metode shettles

          Nah, berdasarkan hal tersebut, inilah sejumlah metode yang dapat Mama Papa praktikkan sesuai dengan jenis kelamin buah hati yang diinginkan. Silakan Mama Papa mencoba-coba metode yang cocok. Yang penting diingat, manusia boleh berencana, tetapi yang menentukan tetaplah Dia, Sang Pencipta. Setuju ya, Mama Papa! Berikut paparannya dari dr. Prima Progestrian, SpOG.  dari RSIA Muhammadiyah Taman Puring, Jakarta kepada Hilman Hilmansyah. 

Metode Janin Laki-Laki Janin Perempuan
WAKTU BERSANGGAMA Menjelang Ovulasi Dengan bersanggama pada waktu mendekati masa ovulasi, yaitu 1—2 hari sebelum masa subur, diharapkan sperma Y akan lebih cepat bergerak menuju sel telur ketimbang sperma X. Mengapa? Karena sperma X bergerak lamban meski masa hidupnya lama, sedangkan sperma Y bergerak cepat tapi hidupnya tak bertahan lama. Nah, sperma yang lebih cepat bergeraklah yang akan jadi pemenangnya, maka kemungkinan besar janin yang dikandung berjenis kelamin laki-laki. Sebelum Ovulasi

Hubungan intim dilakukan  sekitar 3 hari sebelum ovulasi, selanjutnya tak berhubungan intim menjelang masa subur.  Dengan begitu, hanya sperma X yang bertahan hidup lebih lama sampai menunggu sel telur terlepas dari ovarium. Sedangkan sperma Y terlanjur mati lantaran masa hidupnya singkat. Diduga angka keberhasilan dengan cara ini sekitar 50—70%.

SUASANA PH VAGINA Berdasarkan teori, pH vagina berperan penting dalam proses pembuahan. Dalam Kondisi Basa

Bila pH makin basa, cenderung menghasilkan janin berjenis kelamin laki-laki. Ada beberapa cara untuk mendapakan pH basa pada vagina, yaitu:

Dalam kondisi asam.Kalau ingin punya anak perempuan, maka pH pada vagina harus dalam kondisi asam. Berikut caranya:
Mengatur posisi hubungan seks. Penetrasi dalam. Penetrasi yang semakin dalam ke arah serviks bertujuan memperpendek jarak menuju sel telur. Alhasil, sperma Y yang bisa berenang lebih cepat dapat lebih dulu mencapai sel telur. Posisi bercinta yang disarankan: berdiri atau menyamping untuk mendapatkan penetrasi dalam. Posisi suami berada di atas istri atau istri membelakangi suami. Penetrasi tidak dalam. Papa harus menghindari penetrasi terlalu dalam agar sperma X saja yang berkesempatan tetap hidup dan terus berenang menuju sel telur. Posisi misionaris atau women on top diyakini dapat menciptakan pH asam.
Mengatur orgasme. Mama orgasme lebih dahulu.

Atau, Mama dan Papa orgasmenya pada waktu bersamaan, sehingga tercapai kondisi basa.

Papa orgasme lebih dahulu. Mama tak mencapai orgasme sebelum Papa, agar kondisi vagina tetap asam. Jika Mama terangsang, sekresi cairan yang keluar dari vagina akan menjadi alkaline (basa) sehingga mendorong aktivitas sperma Y.

Membasuh vagina sebelum berhubungan intim.

Dengan soda kue (baking soda). Teknik ini disinyalir memiliki tingkat keberhasilan sekitar 50—70%. Caranya, cuci/basuh vagina dengan larutan dari dua sendok soda kue yang sudah dicampur dalam satu liter air bersih. Dengan cuka. Basuh vagina dengan 2 sendok makan larutan white vinegar/cuka yang sudah dicampur dengan satu liter air bersih. 
Konsumsi makanan tertentu. Menurut teori, makanan yang dikonsumsi Mama dapat menimbulkan suasana asam (ataupun basa). Kaya natrium dan kalium. *  Daging merah, sayur, dan buah berwarna kuning seperti pisang, jeruk, mangga. *  Ikan, roti putih, kue kering, sup krim, makanan olahan, dan makanan yang memiliki rasa asin. *  Hindari makanan berikut: keju, yoghurt, jagung, dan makanan yang mencampurkan telur dengan keju, semisal mayones. Makanan yang asam. Makanan ini mengandung unsur garam atau kalsium dan magnesium. *  Sayur-mayur, seperti wortel buncis dan jagung; sereal; kacang-kacangan; dan ikan. *  Makanan kaya lemak dan tinggi kalsium, seperti produk susu berupa keju dan yoghurt. *  Telur, es krim, dan pasta. *  Hindari mengonsumsi pisang, semangka atau jus jeruk, bayam, kentang, cokelat, teh dan kopi.

 Baca juga: Kembar tidak hanya dipengaruhi faktor genetik. Begini cara alami agar punya anak kembar