Pertumbuhan Janin Lebih Cepat Pada Ibu Obesitas dan Diabetes

By Gisela Niken, Rabu, 20 April 2016 | 02:35 WIB
Pertumbuhan Janin Lebih Cepat Pada Ibu Obesitas dan Diabetes (Gisela Niken)

Tabloid-Nakita.com – Berbagai penelitian menunjukkan bahwa ibu yang mengalami obesitas dan diabetes akan memiliki bayi yang punya ukuran lebih normal. Sebuah penelitian terbaru turut mendukung hal ini. Penelitian di Inggris mengungkapkan pertumbuhan janin lebih cepat pada ibu obesitas dan diabetes. Mama akan mengalami kehamilan yang sangat besar menginjak bulan keenam kehamilan.Baca juga: Hati-hati makan tidak terkontrol saat hamil bikin anak obesitas!

Penelitian yang dibuat oleh University of Cambridge ini menunjukkan bahwa janin dari ibu obesitas akan sangat besar di perut sejak kehamilan pada minggu ke-20. “Awalnya janin akan bertumbuh dengan pola yang sama. Namun pada usia 20 hingga 28 minggu, janin akan bertumbuh dengan sangat cepat,” ujar Dr. Gordon Smith, salah seorang peneliti. Penelitian ini berdasarkan analisis terhadap 4.000 ibu hamil.

Dari 4.000 ibu hamil, sebanyak 4% wanita memiliki diabetes. Dengan menggunakan scan ultrasound, para peneliti menemukan 63% dari wanita yang mengalami obesitas menunjukkan pertumbuhan janin yang sangat cepat pada minggu ke-20. Sementara untuk wanita yang mengalami diabetes, pertumbuhan janin yang cepat mulai dari minggu ke-28. Wanita yang obesitas dan diabetes sangat memungkinkan memiliki janin dengan ukuran 5 kali lipat lebih besar dibanding ukuran normal.Baca juga: Bisakah hamil normal jika obesitas?

Pertumbuhan janin yang lebih cepat memiliki risiko-risiko tertentu. Dr. Raul Artal, seorang professor bagian kebidanan mengungkapkan janin yang besar akan menyulitkan proses melahirkan. Selain itu, janin juga akan berisiko memiliki tekanan gula yang rendah dan kesulitan bernafas setelah melahirkan. Hal tersebut disebabkan saat di dalam kandungan mendapatkan asupan gula yang berlebihan. Beberapa penelitian juga menunjukkan bahwa janin yang terlalu besar juga akan mengakibatkan masalah obesitas pada anak di kemudian hari.Baca juga: Ibu obesitas tingkatkan risiko lahirkan anak autisme

Menurut Artal, seorang wanita gemuk bisa menurunkan berat badan setelah hamil. Berdasarkan penelitian yang ia dan timnya buat pada 2013, seseorang akan mudah menurunkan berat badan setelah hamil. “Melakukan aktivitas fisik selama 30 menit serta pola makan sehat akan menurunkan risiko terkena diabetes saat kehamilan,” ujarnya. Untuk itu, Mama perlu menjaga kesehatan dan berat badan agar tidak mendapatkan risiko dari pertumbuhan janin yang lebih cepat pada ibu obesitas dan diabetes.(Niken/Health Day)