Jelang Akhir Tahun, Hati-hati Terhadap 5 Penipuan yang Kerap Memakan Banyak Korban Saat Musim Liburan

By Nita Febriani, Sabtu, 3 Desember 2022 | 12:40 WIB
5 Penipuan yang Kerap Memakan Banyak Korban Saat Musim Liburan (Rawpixel)

Nakita.id - Menjelang akhir tahun banyak dimanfaatkan oleh orang untuk merayakan libur natal dan tahun baru.

Di momen ini biasanya orang mulai mencoba rileks dan melepaskan penatnya selama setahun.

Dan sering pula ini membuat orang-orang lengah terhadap penipuan yang mungkin terjadi sepanjang musim liburan.

Tak jarang praktik penipuan ini menelan banyak korban dan menciptakan kerugian yang besar.

Pasalnya, di akhir tahun semakin banyak percobaan penipuan yang dilakukan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab.

Mulai dari penipuan melalui pemberian hadiah, donasi, perpanjangan langganan, kripto, atau berbagai produk atau layanan lainnya yang menargetkan usia atau gender tertentu.

Sebagai mesin pencarian nomor 1 di Indonesia, Google terus berupaya untuk dapat membantu seluruh pengguna terhindar dengan penguatan pengamanan digital, termasuk kontrol phishing dan malware tingkat lanjut, diaktifkan secara default, yang memastikan pengguna terlindungi dari ancaman penipuan.

Meski begtiu Moms sebagai pengguna internet juga perlu mewaspadai 5 jenis penipuan yang kerap terjadi di akhri tahun, berikut ini:

1. Kartu dan hadiah

Ketika musim belanja sedang ramai, demikian juga kartu hadiah dan penipuan giveaway meningkat.

Penipu mungkin mencoba mengelabui orang agar membelikan kartu hadiah untuk mereka—terkadang dengan menyamar sebagai kontak yang dikenal—atau memberikan hadiah gratis sebagai imbalan untuk memberikan informasi kartu kredit.

Baca Juga: Jadi Korban Penipuan Rp10 M, Penyakit Tiroid Jessica Iskandar Kambuh Sampai Tak Bisa Hadiri Persidangan

Jika Moms menerima email dari teman yang meminta untuk membelikan mereka kartu hadiah, segera kontak melalui SMS untuk mengonfirmasi bahwa mereka benar-benar mengirimkan permintaan tersebut.

Dan jika giveaway terlihat terlalu bagus untuk menjadi kenyataan, itu mungkin saja penipuan.

2. Donasi palsu

Penipu tidak memperlambat aksinya selama akhir tahun yang merupakan musim berbagi dan beramal.

Faktanya, penipuan terkait amal dan upaya phishing semakin buruk sepanjang tahun ini, merugikan baik mereka yang menjadi korban penipuan maupun badan amal yang akan mendapat manfaat dari pemberian tersebut.

Apakah itu berupa amal yang terkait dengan subjek tertentu dalam pemberitaan ataupun organisasi yang dikenal, waspadai siapa pun yang meminta Moms untuk menghubungi mereka di email pribadi mereka atau mengirim uang kepada mereka secara langsung.

3. Penargetan demografis

Penipuan yang paling merusak adalah yang ditargetkan khusus untuk Moms.

Penipuan ini mungkin tampak lebih pribadi karena menyertakan beberapa elemen spesifik dalam hidup atau identitas Moms.

Baik itu memalsukan komunikasi dari pengurus sekolah anak atau mengirim email penipuan yang ditargetkan pada kelompok usia tertentu, selalu tingkatkan kewaspadaan jika menerima email mencurigakan berbasis identitas tersebut di musim liburan ini.

4. Perpanjangan langganan

Baca Juga: Hati-hati Masih Banyak Penipuan, Ikuti Tips Membeli Emas Agar Tidak Ditipu

Saat mendekati akhir tahun, penipuan pembaruan langganan dapat melonjak.

Sejumlah email tertentu seringkali lolos dari deteksi  antivirus, sehingga memikat pengguna yang menjadi korban dengan iming-iming peningkatan keamanan.

Meskipun beberapa penipu dapat membuat pesan mereka terlihat sangat meyakinkan, selalu pastikan untuk memeriksa email pengirimnya.

Jika terlihat tidak aktif, maka bisa jadi penipuan.

5. Penipuan kripto

Penipuan berbasis kripto dapat merajalela sepanjang tahun ini.

Umumnya penipuan ini menggunakan mata uang kripto untuk menagih pembayaran dan sering mencoba memeras dana dari korban melalui ancaman.

Gmail akan memperingatkan Moms tentang permintaan yang tidak masuk akal ini, tetapi penting juga untuk mengetahui cara menemukannya sehingga Moms dapat terhindar menjadi korban.

Beberapa tanda bahaya yang harus Moms waspadai adalah kesalahan ketik, alamat email yang tampak salah, atau permintaan pembayaran.

Adanya berbagai penipuan yang mengancam, Gmail dapat membantu memblokirnya beserta kampanye yang tidak diinginkan lainnya yang tak terhitung jumlahnya. P

engamanan digital di Gmail, termasuk kontrol phishing dan malware tingkat lanjut, diaktifkan secara default, yang  memastikan Moms terlindungi. 

Baca Juga: Fakta Menarik Happy Asmara, Gagal Lanjut ke Ajang Pencarian Bakat karena Mengira Dapat Telepon Penipuan

Meskipun ini adalah tantangan yang dinamis dan tak ada habisnya, tools dan pakar keamanan Google akan terus menjelajahi data untuk menemukan metode serangan baru dan membuat perlindungan baru yang canggih untuk membantu Moms tetap aman:

- Perlambat

Penipuan sering dirancang untuk menciptakan rasa urgensi. Luangkan waktu untuk mempertanyakan beberapa hal dan menganalisanya.

- Pemeriksaan tempat

Lakukan riset untuk memeriksa ulang detail yang Moms dapatkan. Apakah yang penipu lakukan masuk akal atau tidak.

- Berhenti! Jangan kirim

Tidak ada orang atau agensi terkemuka yang akan meminta pembayaran atau informasi personal Moms langsung di tempat.

Itu dia cara-cara yang bisa Moms lakukan untuk melindungi diri dan keluarga di akhir tahun selama musim liburan ini.

Baca Juga: Usai Jadi Korban Penipuan 10 M Hingga Berniat Jual Rumah, Jessica Iskandar Jatuh Sakit Namun Enggan Dirawat di RS