Segera Dekap Bayi Usai Operasi Caesar

By Dini, Senin, 11 April 2016 | 00:20 WIB
Segera Dekap Bayi Usai Operasi Caesar (Dini)

Tabloid-Nakita.com - Ketika si bayi lahir melalui operasi caesar, apa yang kemudian terjadi di ruang persalinan? Mungkin perawat segera membawa pergi bayi untuk memberinya perawatan. Mama pun masih kelelahan dan mungkin masih membutuhkan penanganan lanjutan oleh dokter.

Namun The Baby Friendly Health Initiative, yang dikembangkan oleh World Health Organization dan UNICEF, menyarankan inisiasi kontak kulit antara ibu dan bayi usai persalinan caesar. Jadi, perlu adanya sentuhan kulit antara ibu dan bayi setidaknya satu jam setelah persalinan, kecuali ibu atau bayinya dalam kondisi medis yang parah. Hal ini sekaligus untuk mendukung kebijakan inisiasi menyusui dini (IMD), demikian menurut Rachel London, manajer Baby Friendly Health Initiative di Australia.

Dalam kenyataannya, kontak kulit antara ibu dan bayi usai operasi caesar sering tidak ditawarkan oleh pihak rumah sakit, meskipun ibu dan bayi dalam kondisi baik. Kebanyakan perawat akan meminta ibu untuk relaks dan beristirahat dulu. "Dengan munculnya adrenalin saat persalinan, tidak mungkin saya bisa istirahat. Saya malah jadi panik karena yang saya inginkan cuma melihat bayi dan suami saya," ujar Belinda Millar, seorang ibu yang kecewa karena dipisahkan dari bayinya selama 1,5 jam setelah bersalin.

Namun setelah mengandung bayinya selama sembilan bulan, kebanyakan ibu secara naluriah berharap bisa memeluk bayi mereka begitu lahir. Karena, memeluk bayi setelah lahir akan menimbulkan pelepasan hormon oksitosin baik pada ibu maupun bayinya. Hal ini tidak hanya memberikan efek menenangkan, tetapi juga membantu melindungi ibu dari perdarahan paska persalinan (postpartum haemorrhage), dan membuat bayi lebih siap untuk menyusui.

Manfaat kontak kulit antara ibu dan bayi usai operasi caesar lainnya adalah lancarnya produksi ASI dan kestabilan jantung-paru, serta mengurangi tangisan bayi yang berlangsung terus-menerus.

Menurut dokter kandungan dan kebidanan Alejandra Izurieta, memang ada beberapa hambatan yang masih harus diatasi di banyak rumah sakit agar inisiasi kontak kulit ibu dan bayi dapat dilakukan. Hambatan terbesarnya adalah terbatasnya jumlah perawat sehingga tidak mungkin mengawasi pasien satu-persatu. Kemudian, ruang persalinan terlalu dingin, dan tidak semua ibu merasa relaks saat harus berada dalam satu ruangan dengan pasien lain.

Mengingat besarnya manfaat kontak kulit antara ibu dan bayi setelah operasi caesar, semoga berbagai hambatan tersebut segera dapat diatasi.

(Dini/Essential Baby)