Bedanya Morning Sickness dan Hyperemesis Gravidarum

By Dini, Rabu, 6 April 2016 | 23:55 WIB
Bedanya Morning Sickness dan Hyperemesis Gravidarum (Dini)

Tabloid-Nakita.com - Saat kehamilan masuk trimester 2, biasanya gangguan yang muncul di awal kehamilan seperti mual muntah akan segera menghilang. Tapi, tak jarang pula mual muntah ini masih terjadi sepanjang trimester 2.

Bila hal ini terjadi, jangan buru-buru merasa cemas atau down, ya, Ma. Secara teori mual muntah masih akan berlangsung hingga minggu ke-14 sampai minggu ke-16 setelah hari pertama haid terakhir (HPHT). Setelah melewati minggu ke-14 sampai 16, barulah mual muntah akan mereda.

Jika mual yang Mama rasakan tak kunjung reda dan berlangsung sepanjang hari, selalu muntah setiap menelan makanan dan minuman, bisa jadi Mama mengalami hyperemesis gravidarum (HG). Sekitar 0,5―3% ibu hamil mengalami HG. Sama seperti mual muntah biasa yang dialami ibu hamil, peningkatan hormon hCG, progesteron dan stres diduga menjadi penyebab HG. Umumnya HG terjadi pada trimester 1 kehamilan, tapi gejalanya dapat memuncak pada awal trimester 2.

Baca: Hiperemesis Gravidarum Saat Hamil

Bagaimana membedakan morning sickness dan hyperemesis gravidarum?

Pada morning sickness, rasa mual hanya berlangsung untuk jangka waktu tertentu, misalnya hanya di pagi hari. Sedangkan rasa mual pada HG berlangsung konstan. Muntah pada morning sickness hanya berlangsung sesekali, sedangkan muntah pada HG terjadi setiap Mama menelan makanan atau minuman sehingga menyebabkan dehidrasi.

Dehidrasi adalah kekurangan cairan tubuh karena jumlah cairan yang keluar lebih banyak daripada jumlah cairan yang masuk. Meningkatnya rasa haus, lidah dan mulut yang terasa kering, mata yang cekung dan warna urine yang tidak bening adalah sebagian gejala dehidrasi ringan. Selain gejala fisik, dehidrasi juga dapat dilakukan melalui pemeriksaan urine.

Baca: Bahan Alami Atasi Mual Muntah

Jika tidak segera ditangani dan Mama masih terus muntah setiap makan minum, dehidrasi ringan dapat meningkat menjadi dehidrasi berat. Kondisi ini membahayakan janin di kandungan, karena bila Mama kekurangan asupan cairan, otomatis janin juga ikut kekurangan cairan. Hal ini bahkan ikut membahayakan nyawa Mama.

Bila Mama telah terdeteksi mengalami dehidrasi, biasanya dokter obgin akan merujuk Mama untuk dirawat di rumah sakit, terutama jika Mama tidak bisa menelan makanan dan minuman tanpa muntah. Mama akan diberi infus untuk kembali menyeimbangkan jumlah cairan di dalam tubuh dan diberikan obat-obatan antimual.

Baca: Mual dan Muntah Saat Hamil Tanda Bayi Sehat

Beda morning sickness dan hyperemesis gravidarum lainnya, seringkali penyebab HG adalah tingkat stres yang tinggi. Karena itu biasanya dokter juga akan menelusuri apakah Mama sedang menghadapi masalah yang menjadi beban psikologis. Psikoterapi akan diberikan untuk membantu Mama menghadapinya dan meringankan gejala HG. Diet Mama pun akan diatur supaya tidak mengonsumsi makanan atau minuman yang terlalu asam dan pedas.