Cara Mengatasi Kolik pada Bayi, Berikut Berbagai Hal yang Bisa Dilakukan untuk Menenangkan Si Kecil

By Syifa Amalia, Kamis, 29 Desember 2022 | 07:07 WIB
Cara menenangkan bayi yang menangis karena kolik. (Nakita.id/Karmita)

Nakita.id – Moms seringkali kebingungan ketika melihat Si Kecil terus menerus menangis tanpa sebab.

Hal yang perlu diingat adalah alasan bayi menangis bisa bermacam-macam.

Salah satu yang kerap menjadi penyebab dibalik bayi menangis adalah kolik.

Kolik adalah kondisi umum yang dialami hampir semua bayi.

Hal ini membuat mereka tidak nyaman dan menyebabkan mereka menangis, sehingga banyak orangtua yang tidak tahu bagaimana harus bertindak untuk menghibur mereka.

Meski begitu, kolik tidak selalu menjadi penyebab utama dibalik anak yang terus menangis.

Terkadang mereka mungkin lapar setelah menyusu dan akan menangis sebagai tanda bahwa mereka menginginkan lebih banyak makanan.

Bagaimanapun, penting untuk mengidentifikasi apa yang salah untuk menemukan solusi yang efektif.

Jika bayi menangis karena kolik, Moms perlu tahu bagaimana cara mengatasi atau menenangkan Si Kecil.

Cara Mengatasi Bayi Menangis karena Kolik

Berikut ini adalah beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mengatasi kolik pada bayi seperti yang dilansir dari You are Mom.

1. Pijat

Moms bisa menuangkan baby oil ke tangan dan menggosokkannya untuk menghangatkannya.

Baca Juga: Mengenal Arti 8 Macam Tangisan Bayi, Mulai Tangisan Lapar Hingga Tangis Kolik

Lalu pijat perut bayi dengan gerakan melingkar searah jarum jam.

Ini akan menghasilkan efek menenangkan dan merangsang usus, yang juga akan mengurangi sembelit.

Menempatkan bayi telungkup di lengan dan dengan anggota tubuh yang menggantung adalah posisi yang baik untuk menenangkannya saat kolik.

Juga bisa mengayunkannya dengan gerakan lembut atau berjalan perlahan.

2. Ubah Posisi Bayi

Ada posisi yang sangat efektif untuk meredakan kolik bayi.

Ini terdiri dari menempatkan bayi telungkup di lengan bawah dengan kepala bertumpu di tangan dan anggota badannya menjuntai.

Jika berjalan dengan mereka dalam posisi ini, dengan lembut, ini akan membuat mereka tenang dan rasa sakitnya akan berkurang.

3. Tutupi Bayi dengan Selimut

Saat bayi menderita kolik bayi, membungkusnya dengan selimut mungkin membantu.

Kehangatan akan memberikan efek analgesik dan Si Kecil akan merasa aman, yang akan membuat nyaman.

Selain itu, penting untuk mengadopsi posisi fisiologis, dengan telapak tangan di paha atau di dada.

Menutupi bayi dengan selimut saat menderita kolik adalah pilihan yang baik, karena panas memiliki efek analgesik yang dapat menenangkan Si Kecil.

Baca Juga: Bayi Nangis Kejer Tanpa Sebab, Cari Tahu Jawabannya di Sini Moms!

Kapan Harus Mengunjungi Dokter?

Adalah normal bagi anak-anak untuk menderita kolik bayi dari waktu ke waktu.

Namun, jika masalah ini sering kambuh dan memengaruhi pola makan bayi, penting untuk memeriksakan diri ke dokter.

Tes yang sesuai harus dilakukan untuk memverifikasi bahwa tidak ada intoleransi atau masalah usus yang dapat berdampak negatif pada pencernaan.

Menurut sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Nature Review, infeksi mikroba atau perubahan komposisi mikrobiota bisa menjadi penyebab kolik berulang.

Dalam kasus ini, mungkin perlu mempertimbangkan pengobatan farmakologis untuk mengatasi masalah tersebut.

Jika tidak, ketidaknyamanan bisa meningkat, terutama jika penyebabnya adalah disbiosis usus.

Seperti yang Moms lihat, ada solusi alami tertentu yang dapat diterapkan untuk mengobati kolik bayi jika terjadi sesekali.

Ini adalah situasi yang menimbulkan banyak ketidaknyamanan bagi bayi, sehingga mereka mungkin menangis dan tidak bisa tidur.

Terakhir, perlu diingat bahwa pola makan yang tepat juga dapat mengurangi timbulnya masalah jenis ini.

Yang terbaik adalah menawarkan ASI eksklusif sampai usia 6 bulan dan kemudian memperkenalkan makanan pendamping ASI secara bertahap.

Dengan begitu, kebutuhan nutrisi terpenuhi. Dalam hal memilih makanan, periksa dengan cermat daftar bahan yang akan dipilih.

Baca Juga: Bayi Nangis Kejar Saat Mau Tidur Bukan Selalu Karena Haus, Ternyata Ini yang Jadi Penyebabnya