Menurut studi itu terdapat kejadian lymphadenopathy (pembengkakan atau pembesaran) kelenjar getah bening di kelompok vaksin sebesar 0,2 persen pada subjek usia 6 bulan hingga kurang dari 2 tahun.
Kemudian juga sebesar 0,1 persen subjek usia 2 tahun hingga kurang dari 5 tahun.
Pada pengamatan kejadian efek samping pada anak kelompok usia 5 tahun sampai kurang dari 12 tahun yang menjadi perhatian khusus (Adverse Events of Special Interest/AESI).
Dilaporkan terjadi reaksi angioedema (pembengkakan disertai kemerahan), pada 1,2 persen subjek kelompok vaksin dan 0,8 persen subjek kelompok plasebo.
Efek samping dari vaksin Covid-19, jika muncul, biasanya dimulai sekitar satu atau dua hari setelah pemberian vaksin dan berlangsung rata-rata sekitar 24-48 jam.
Meskipun agak tidak menyenangkan, itu juga merupakan tanda bahwa vaksinnya bekerja, dan sistem kekebalan tubuh sedang bekerja.
Namun, banyak bayi dan balita sama sekali tidak mengalami reaksi terhadap vaksin COVID-19 mereka, dan itu juga sangat normal.
Dilansir dari Business Insider, efek samping umum yang sering dialami bayi adalah iritablitas.
Dalam kelompok usia 6 bulan hingga 2 tahun pada vaksin Pfizer, efek samping teratas adalah:
- Iritabilitas
- Mengantuk