Kecukupan Gizi Selama Hamil

By Santi Hartono, Kamis, 17 Maret 2016 | 22:00 WIB
Kecukupan Gizi Selama Hamil (Santi Hartono)

Tabloid-nakita.com Pertumbuhan janin yang relatif cepat di trimester terakhir ini membuat Mama membutuhkan energi lebih untuk beraktivitas, mengingat beban yang dibawa Mama kini sudah bertambah berat. Dengan kecukupan gizi selama hamil, kehamilan tak akan menghambat Mama dalam bekerja atau mempersiapkan keperluan dalam menyambut si kecil.

Selain itu, kecukupan gizi selama hamil akan memperlancar persalinan. Bila usia kandungan telah mendekati HPL (hari perkiraan lahir), sudah pasti diperlukan banyak energi untuk menghadapi proses persalinan yang bisa terjadi kapan saja dan memakan waktu relatif panjang, sehingga diperlukan makanan bergizi untuk memasok cadangan energi di dalam tubuh. Bila Mama kekurangan gizi, risiko terjadinya komplikasi persalinan pun semakin besar. Misalnya saja, kehabisan tenaga saat mengejan.

Tak kalah penting, janin membutuhkan makanan untuk tumbuh dengan baik. Di trimester 3, janin masuk dalam fase penyempurnaan. Salah satunya ialah perkembangan otak terjadi sangat cepat dalam tiga bulan terakhir kehamilan. Saat Mama memasok gizi yang cukup dalam tubuh, janin pun akan mendapatkan nutrisi untuk tumbuh kembang yang optimal.Jadi, apa yang perlu Mama lakukan agar AKG terpenuhi? Di sini ada empat langkah yang perlu Mama lakukan.

Pertama, merancang asupan makanan.Cara mudah untuk memastikan bahwa komposisi gizi dalam piring Mama sudah seimbang ialah memperbanyak variasi makanan dengan porsi yang seimbang. Terdiri dari:- Zat gizi makro berupa karbohidrat (nasi/roti/mi/kentang) sekitar 50—60%, protein (ayam/ikan/daging/telur/tahu/tempe) 15—20%, dan lemak (daging berlemak/makanan mengandung santan/avokad) sebanyak 25—30%.- Zat gizi mikro berupa mineral dan vitamin. Mineral yang sebaiknya dipenuhi ialah zat besi (daging merah tapa lemak/kuning telur/bayam/ kangkung/brokoli) yang menyokong sel darah merah untuk membawa oksigen dan mencegah anemia. Lalu, vitamin B kompleks (kacang-kacangan) yang membantu metabolisme protein, lemak, dan karbohidrat menjadi energi, juga melancarkan proses pernapasan di dalam sel. Bila semua tercukupi, diharapkan proses persalinan akan berjalan dengan baik. - Air yang cukup. Saat hamil, Mama membutuhkan air lebih banyak dari biasanya.

Kedua, sedia camilan sehat.Selain makan besar 3 kali sehari, selipkan snack sehat sebanyak 2—3 kali pada pagi dan sore. Bisa berupa buah, olahan kacang hijau, atau camilan sehat lain. Hindari makanan atau minuman terlalu manis yang mengandung kalori tinggi namun memiliki nilai gizi rendah. Makanan/minuman jenis ini bisa membuat Mama kegemukan namun AKG tak terpenuhi. Begitu juga dengan snack yang mengandung garam tinggi, seperti: chips, kerupuk, dan lainnya.

Ketiga, lengkapi dengan susu.Susu merupakan sumber kalsium yang baik untuk mamil. Sejak awal kehamilan hingga trimester 3, janin menggunakan kalsium yang ada pada tubuh Mama agar bisa berkembang. Dengan demikian, Mama memerlukan asupan kalsium pengganti untuk kesehatan diri maupun janin dalam kandungan. Kalsium juga bisa Mama penuhi dengan mengonsumsi sayur-sayuran atau jenis ikan yang bisa dimakan bersama dengan tulangnya, semisal ikan teri.

Keempat, diet bukan berati memangkas semuanya.Ada beberapa alasan mamil perlu mengurangi asupan makanan, entah karena kegemukan atau penyakit tertentu. Selain kurang gizi, kegemukan ternyata juga berdampak pada kesehatan janin, seperti gangguan metabolisme yang membuat janin berisiko diabetes. Selain itu, bayi yang terlalu besar tentu akan membuat proses persalinan menjadi lebih sulit. Namun, diet bukan berarti memangkas semua makanan, melainkan menghindari makanan berkalori tinggi dan menggantinya dengan makanan bergizi baik. Misalnya, mengganti roti putih dengan roti gandum utuh, mengganti beras putih dengan beras merah atau oatme al. Lalu, mengurangi makanan berlemak tinggi, seperti: daging berlemak, santan, serta makanan dan minuman manis.

Dengan empat langkah di atas, selain kecukupan gizi Mama dapat terpenuhi, perkembangan janin pun optimal, diharapkan persalinan berjalan lancar. Santi Hartono. Foto: amazonews.com